Internasional

Israel-AS Buka Suara Gencatan Senjata Ditunda, Hamas Sebabnya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 November 2023 13:15
Foto Kolase Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pemimpin kelompok militan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh. (AP/Maya Alleruzzo dan AFP/SAID KHATIB)
Foto: Foto Kolase Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pemimpin kelompok militan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh. (AP/Maya Alleruzzo dan AFP/SAID KHATIB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) buka suara soal ditundanya gencatan senjata sementara selama empat hari di Gaza, Palestina. Sebelumnya Israel menyetujui jeda perang dengan imbalan pembebasan 50 sandera oleh Hamas.

Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi mengindikasikan pembebasan setidaknya 50 sandera Israel dan asing yang ditahan oleh Hamas sudah sesuai rencana. Namun baru akan terjadi paling cepat pada hari Jumat.

"Kontak untuk pembebasan sandera kami semakin maju dan terus berlanjut," katanya dalam sebuah pernyataan, dimuat The Guardian Kamis (23/11/2023).

"Permulaan pelepasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak sebelum hari Jumat," tambahnya.

Juru bicara Gedung Putih Adrienne Watson juga membuat pernyataan. Ia mengatakan rincian logistik akhir untuk pembebasan tersebut sedang dikerjakan.

"Itu sudah berjalan sesuai rencana dan kami berharap penerapannya akan dimulai pada Jumat pagi," kata Watson.

Sebenarnya, belum jelas apa yang menyebabkan penundaan tersebut. Tapi awalnya, realisasi kesepakatan mulai dari penghentian serangan hingga pembebasan sandera, akan berlaku Kamis ini.

Menurut Reuters, sumbernya di Mesir, mengatakan bahwa mediator telah meminta waktu mulai pukul 10 pagi. Namun hal itu ternyata tak bisa direalisasi.

Di sisi lain, media penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. Dilaporkan bahwa penundaan 24 jam terjadi karena perjanjian tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar.

Hal sama juga dikatakan Al-Jazeera. Hamas juga kabarnya belum memberi daftar para tawanan.

Diperkirakan ada 240 sandera yang ditahan Hamas. Melalui kesepakatan itu, Israel juga akan membebaskan sedikitnya 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk.

"Untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, akan ada satu hari "jeda" tambahan dalam pertempuran," kata sebuah dokumen pemerintah Israel.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Terbaru Gencatan Senjata Gaza, Arab Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular