Internasional

Wamenlu Pahala Buka-bukaan soal Gaza dan Diplomasi Ekonomi RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 November 2023 19:40
Pahala Mansury Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury akan digantikan dan akan bergeser menjadi wakil menteri luar negeri. (Dok. BUMN)
Foto: Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (Dok. BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Pahala Mansury, membeberkan terkait posisi Indonesia dalam konflik yang terjadi di Gaza serta potensi diplomasi ekonomi yang dapat dilakukan ke depan. Hal ini dipaparkan dalam wawancara di program Prime Words CNBC Indonesia, Selasa (15/11/2023).

Lalu seperti apa wawancara dengan Wamenlu Pahala bersama Jurnalis CNBC Frida Lidwina? Berikut transkrip wawancara lengkapnya:

Q: Mengenai krisis kemanusiaan di Gaza sejauh ini apa saja yang sudah diberikan oleh Indonesia sebagai bantuan kemanusiaan ke Gaza?

A: Jadi dalam krisis kemanusiaan ini Indonesia telah memberikan bantuan. Khususnya bantuan dari masyarakat. Jadi masyarakat Indonesia sangat peduli terhadap Gaza jadi pemerintah bekerja sama dengan beberapa komunitas termasuk dengan PMI, kita bisa, baznas, dan forum kemanusiaan indonesia mengumpulkan bantuan 51,5 ton yang tanggal 4 november lalu dilepas langsung bapak Presiden untuk bisa diterbangkan ke Mesir melalui Bandara Udara El Arish tersebut kita serahkan kepada Egyptian Red Crescent karena ini satu2nya lembaga yang bisa menyeberangkan bantuan dari Mesir menuju perlintasan di Gaza.

Ini kalau kita lihat solidaritas masyarakat bekerja sama dengan pemerintah terkait situasi di Gaza.

Q: 50 ton itu bukan jumlah yang sedikit, apa saja yang menjadi isi dari bantuan tersebut?

A: Sejauh ini obat-obatan, kebutuhan yang dibutuhkan sehari-hari termasuk misalnya pakaian kemudian tenda. Kita juga mengetahui bahwa cukup banyak perempuan yang pada saat ini sudah hamil di Gaza dan waktu melahirkan beberapa hal itu yang dibutuhkan ibu hamil. Kemudian barang untuk anak-anak, selain obat.

Dan ini juga merupakan bantuan tahap satu nanti kita melihat bahwa akan ada pengiriman tahap dua kita masih melihat bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi sekali untuk bisa menyampaikan bantuan tersebut jadi kita juga terus menerus mendapatkan pertanyaan dan juga permohonan dari berbagai pihak termasuk juga Korporasi.

Tadi saya lupa bahwa ada satu perusahaan, Paragon, yang memiliki merek Wardah, menyampaikan bantuan juga dan juga banyak sekali pada saat ini beberapa BUMN yang berharap menyampaikan bantuannya karena memang kan salah satu utama bagi masyarakat untuk bisa menyampaikan bantuan adalah bagaimana memastikan bahwa bantuan tersebut sampai ke Gaza karena tidak mudah.

Pada awalnya memang dilakukan pembatasan mengenai kendaraan yang bisa masuk ke wilayah Gaza tetapi pada waktu lalu saya secara langsung kepada mereka menyampaikan bantuan kepada Egyptian Red Crescent di Bandara El Arish yang menyampaikan bahwa pada saat tersebut yang diperkenankan untuk bisa menyampaikan sampai dengan kurang lebih 100 kendaraan untuk bisa masuk perlintasan.

Tetapi sebetulnya kebutuhan masyarakat yang ada di sana kan lebih lagi dari sini. Beberapa estimasi menunjukkan bahwa untuk mencapai sekitar 500 kendaraan untuk bisa menyampaikan berbagai macam kebutuhan masyarakat yang ada di sana, belum lagi besar berbagai ke tempat lainnya seperti misalnya BBM jadi memang energi merupakan salah satu bentuk kebutuhan yang dihambat. Memang antara jumlah barang yang masuk ke Gaza sampai dengan saat ini dibandingkan dengan kebutuhan itu masih sangat kurang.

Jadi kita ingin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang betul kan adanya solidaritas yang tinggi dan kita pun juga pemerintah selalu mengatakan bahwa selain daripada di sana kita juga berharap bahwa kekerasan dan juga serangan-serangan yang terjadi Gaza pada saat ini betul-betul kita harapkan bisa dihentikan.

A: Apakah bantuan akan diberikan secara reguler, mengingat sebelumnya sudah dilakukan tahap pertama, kapan untuk tahap keduanya?

Q: Sebetulnya dari kami membantu fasilitasi masyarakat yang ingin menyampaikan bantuan karena melihat bahwa kesulitan yang dihadapi itu terkait melintaskan barang-barang bantuan tersebut ke Gaza. Kami punya KBRI di Kairo sehingga bisa melakukan Interaksi langsung dengan UNRWA, Egyptian Red Crescent, untuk bisa bekerja sama melakukan penyaluran barang disebut.

Tahap duanya sendiri kita berharap dapat dilakukan dalam minggu mendatang kita bisa kirimkan. Kita juga melakukan beberapa koordinasi selain juga dengan Kementerian Kesehatan, kita melakukan upaya via pusat krisis untuk memastikan bantuan kesehatan yang sempat disampaikan kementerian kesehatan palestina dan kemenkes banyak membantu kami .

Koordinasi sangat erat kita lakukan pada waktu pengiriman tahap satu yang lalu itu bersama-sama dengan Kementerian Pertahanan dan juga dengan TNI dalam hal menerbangkan bantuan ke Mesir. Pada kesempatan kali ini kita juga menyalurkan bantuan dari pemerintah sebesar US$ 2 juta melalui Indonesian Aid tahap kedua ini untuk perlengkapan kesehatan sesuai apa yang kita lihat menjadi bantuan yang sangat dibutuhkan di sana karena terdapat batasan alat-alat kesehatan.

Q: Pak Pahala, Anda ke sana 4 November lalu. Situasinya seperti apa pak di sana?

A: Saya sendiri pada tanggal 4 November tidak melintas langsung ke wilayah Palestina, Gaza khususnya, tetapi memang kita sampai di bandara El Arish kurang lebih sekitar 80 km ke kawasan Gaza, yakni perlintasan Rafah

Untuk diketahui juga pada saat yang sama selain daripada penyampaian bantuan masyarakat ke Gaza pemerintahan Indonesia pun juga manusia dalam hal ini pihak luar negeri berupaya melakukan mobilisasi dan melintaskan kan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang syukur Alhamdulilah sudah bisa melakukan mobilisasi terhadap 7 warga negara Indonesia dan pada saat yang sama juga kita bisa melakukan penyampaian bantuan.

Memang kalau kita lihat sampai dengan saat ini adalah kesulitan yang utama adalah untuk bisa memastikan bahwa barang tersebut bisa melintasi pada pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang Israel dan Mesir untuk memastikan barang-barang tersebut sesuai.

Q: Selain krisis di Gaza, Bagaimana anda melihat ketegangan-ketegangan lain yang terjadi di dunia seperti Rusia-Ukraina dari sisi diplomasi ekonomi Indonesia?

A: Kalau kita lihat saat ini kan memang saat ini ada peningkatan tensi geopolitik dan geoekonomi. Tadi disampaikan tensi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa seperti Ukraina, kemudian di Asia seperti Laut China Selatan (LCS) jadi memang kalau kita lihat ada peningkatan tensi geopolitik dan juga geoekonomi. terjadi adanya persaingan ekonomi antara dua negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang terbesar dari segi GDP yakni Amerika Serikat (AS) dan China.

Jadi memang kita pun juga perlu menyikapinya dengan melihat bagaimana Indonesia bisa juga melakukan yang dikatakan sekarang ada penurunan atau pengurangan resiko khususnya resiko yang terkait dengan global supply chain atau biasa dikenal sebagai de-risking Global supply chain.

Tentunya beberapa negara juga ingin mengurangi ketergantungan pada negara negara tertentu seperti misalnya yang terjadi di Eropa dengan apa yang terjadi di Ukraina tentunya dari Eropa ingin mengurangi ketergantungan energi yang selama ini diperoleh dari Rusia atau beberapa negara-negara lain yang juga pada saat ini mungkin memiliki ketergantungan terhadap produk-produk semikonduktor ataupun part komponen yang berasal dari negara China.

Ini yang juga menjadi satu perkembangan bagi Indonesia sendiri juga tentunya bagian daripada diplomasi ekonomi terkait kita bagaimana justru kita bisa melihat perkembangan yang terjadi sebagai satu tantangan bagi negara-negara lain tetapi juga bisa memberi kesempatan bagi Indonesia juga untuk bisa menjadi bagian dari supply chain dunia pada saat negara-negara lain mengurangi ketergantungan mereka kepada negara-negara tertentu baik itu dari sisi pangan, kemudian komponen, atau semikonduktor kemudian ataupun juga barang-barang lain seperti misalnya sampai baterai.

ini juga kita harapkan melalui apa namanya grand desain diplomasi ekonomi yang pada saat ini memang sedang kita susun untuk bagaimana kita bersama-sama memanfaatkan untuk bisa Indonesia menjadi kekuatan ekonomi yang pada saat ini Indonesia sudah masuk dalam ranking nomor 15 kita berharap juga tentunya di tahun 2045 nanti manusia akan menjadi negara yang rangking lima dari sisi kekuatan ekonomi dunia. Tentunya perlu dilakukan upaya upaya diplomasi ekonomi ke bisa mencapai hal tersebut.

Kita melakukan upaya-upaya diplomasi untuk bisa mengintegrasikan ekonomi kita dengan negara-negara lain atau untuk bisa mendapatkan investasi kemudian juga perdagangan untuk bisa meningkatkan PDB atau kekuatan ekonomi kita.

Q: Pak Pahala, anda adalah orang lama di BUMN. Bagaimana cara mendorong keterlibatan BUMN dalam kerjasama proyek-proyek internasional atau mungkin melalui BUMN Go global?

A: Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia untuk bisa tumbuh menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 5 adalah terkait mengenai ketahanan energi ketahanan pangan ketahanan, kesehatan dan juga kalau tadi kita bicara mengenai hilirisasi dari beberapa tipe critical mineral, tidak semua mineral yang dimiliki seluruhnya oleh kita, yang paling utama kita miliki tetapi ada beberapa yang mungkin untuk bisa melengkapi rantai pasok hilirisasi.

Selain itu, kita tetap perlu melihat bagaimana Indonesia bisa memiliki akses resources baik di bidang energi, pangan, resources mineral dan juga teknologi, dan penguasaan produksi yang terkait dengan sektor kesehatan

Memang kita lihat salah satu pihak yang bisa didorong di sini salah satunya adalah a BUMN Go Global karena melihat bahwa melalui upaya outbound investment yang dilakukan untuk bisa mendapatkan resources bisa dilakukan kita dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu)tentunya bekerja sama dengan kementerian BUMN dalam hal melakukan hal tersebut.

Sebagai contoh misalnya kunjungan presiden ke Afrika misalnya beberapa waktu yang lalu keempat negara Tanzania mozambik kemudian juga dan juga Afrika Selatan salah satu yang utamanya dalam hal ini adalah Bagaimana peran Indonesia, BUMN, khususnya bisa meningkatkan ketahanan energi tersebut dikarenakan negara-negara Afrika tentunya memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup tinggi khususnya dalam hal ini adalah sumber daya alam Migas dan juga beberapa mineral lainnya selain juga tentunya memiliki jumlah wilayah yang cukup luas untuk bisa diinvestasikan dalam bentuk ketahanan pangan kedepan ya.

Jadi ini juga merupakan upaya upaya yang kita lakukan selain juga tentunya ke negara-negara lainnya mungkin yang ke depannya juga kita lihat juga cukup berpotensi seperti misalnya negara-negara Amerika Latin yang juga memiliki beberapa critical resource yang cukup baik Selain juga memiliki kemampuan memproduksi pangan yang cukup tinggi jadi upaya untuk bisa melakukan dari supply chain atau rantai pasok yang lebih kuat dalam hal ini bekerja sama antara Kemlu dan Kementerian BUMN.

Q: Ada amanah yang diberikan kepada anda untuk menggiatkan diplomasi ekonomi Indonesia Pak, nanti di 2024 fokus dari Kemlu dalam hal ini seperti apa?

A: yang pertama ini kita berharap bahwa di akhir tahun 2023 ini grand design atau pun juga roadmap mengenai diplomasi ekonomi ini kan sekarang sudah bisa diselesaikan.

Kita berharap tahun 2004 sampai dengan tahun 2029 ya tetep fokusnya 2024-2025 adalah bagaimana kita menetapkan foundation atau kerangka yang lebih kuat lagi buat kita dalam hal melakukan diplomasi ekonomi. Kami sudah sampaikan beberapa upaya yang perlu dilakukan. seperti misalnya kekuatan diplomasi ekonomi dalam bidang ketahanan pangan energi, dan juga resources lainnya ataupun juga mengembangkan industri industri strategis dalam hal ini mengindikasikan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lainnya ataupun juga bagaimana kita bisa mengembangkan akses pasar yang lebih baik khususnya keberapa negara yang pada saat ini juga sudah masuk ke dalam periode negosiasi kita berharap bahwa upaya-upaya ini memang bisa betul-betul kita selesaikan.

Dalam hal misalnya peningkatan akses pasar, kita berharap di tahun 2024 kita bisa menyelesaikan negosiasi antara Indonesia dengan Uni Eropa yang terkait mengenai IEU-CEPA tadi. Dan juga memulai beberapa inisiatif lainnya untuk bisa memulai diskusi CEPA seperti misalnya Indonesia-Kanada dan kita berharap Indonesia-MERCOSUR bisa melakukan eksplorasi.

Kita melihat ada potensi beberapa menu low hanging fruit yang bisa kita lakukan seperti misalnya bagaimana kita melakukan diversifikasi dari pengembangan perdagangan dan juga tourism yang dimiliki oleh Indonesia ke negara-negara yang selama ini lebih salah satu negara yang mengalami pertumbuhan perdagangan yang sangat tinggi antara Indonesia dengan negara kita adalah negara India pada saat ini sudah masuk menjadi negara nomor 4 dari sisi neraca perdagangannya secara keseluruhan dari negara yang berada di kawasan Asia Selatan seperti misalnya India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka dalam melakukan upaya diversifikasi tersebut

Upaya yang lain kita harapkan dengan melakukan upaya diversifikasi tersebut upaya lain juga tentunya adalah melakukan diversifikasi dan pendalaman perdagangan yang terkait dengan sektor-sektor manufaktur. Selain tadi kita sudah bicara mengenai sendiri hilirisasi mineral dan juga produk seperti CPO melalui pengembangan Biofuel dan Biomassa, Jita melihat juga pentingnya upaya untuk bisa melakukan pendalaman dan juga diversifikasi dari komoditas yang selama ini mungkin masih merupakan tradisional menuju ke komoditas-komoditas yang kita harapkan bisa melakukan hilirisasi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Pahala Mansury, Wamenlu Baru Andalan Jokowi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular