
Nikel RI Diadang, Jokowi Gaet Investor Eropa Buat Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia terus berupaya memenangkan gugatan oleh Uni Eropa (UE) di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas kebijakan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri.
Selain mengajukan banding gugatan, pemerintah Indonesia mencoba terus menjelaskan kepada Uni Eropa atas maksud dan tujuan pelarangan ekspor bijih nikel tersebut. Nah, dengan itu pemerintah mengajak investor dari negara-negara Uni Eropa untuk bisa berinvestasi di Indonesia dalam sektor hilirisasi.
Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury mengatakan upaya lain dilakukan oleh Indonesia dengan menyampaikan kepada Parlemen di Eropa bahwa kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel di Indonesia bisa dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dan lembaga di Eropa untuk bisa melakukan hilirisasi dan berinvestasi di Tanah Air.
"Kita lihat dan sampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi mitra dagang yang baik, kalau misalnya beberapa negara atau entitas perusahaan eropa ingin berinvestasi. Dan saat ini kita juga bicara dengan lembaga-lembaga tersebut perusahaan-perusahaan yang ada di Eropa untuk bisa melakukan upaya hilirisasi nikel di Indonesia sendiri," ujar Pahala kepada CNBC Indonesia dalam program Prime Words, dikutip Kamis (16/11/2023).
Pahala mengatakan saat ini Indonesia terus mempertahankan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel dengan mengajukan banding melalui lembaga yang menaungi banding di WTO yakni Appellate Body.
"Kita tentunya dalam hal ini memanfaatkan institusi WTO, yang merupakan lembaga yang memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut. Dalam hal ini kita melakukan banding kepada Appellate Body yang memang merupakan lembaga yang berwenang untuk kita melakukan banding mengenai hal tersebut," katanya.
Tidak hanya itu, Pahala mengatakan saat ini Indonesia juga melakukan upaya lain untuk tetap melanjutkan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel dengan jalur lain melalui parlemen di Eropa untuk menyampaikan bahwa Indonesia tetap ingin memiliki hubungan dagang yang baik.
"Selain itu kita lakukan upaya lain melalui jalur lain, misal di Parlemen Eropa untuk bisa memastikan dan menyampaikan pandangan kita, melihat bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah cadangan nikel yang cukup besar tentunya kita juga ingin memiliki hubungan dagang yang baik dengan Eropa," tambah dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Maksud Terselubung Uni Eropa Gugat RI di WTO