Pantang Nyerah, Ini Aksi Jokowi Lawan Eropa di WTO

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
16 November 2023 15:00
A red pedestrian trafic light is seen next to the entrance of the headquarters of the World Trade Organization (WTO) on December 10, 2019 in Geneva. - WTO announced the launch of
Foto: WTO (Photo by FABRICE COFFRINI/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri mengungkapkan Indonesia akan mempertahankan kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah khususnya bijih nikel. Meskipun kebijakan tersebut kalah dalam gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Internasional (WTO).

Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa Indonesia akan mengambil jalur lain setelah mengajukan banding gugatan. Jalur tersebut yakni dengan menyampaikan kepada parlemen di Eropa bahwa Indonesia negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia ingin memiliki hubungan perdagangan yang baik dengan negara-negara Eropa.

"Kita lakukan upaya lain melalui jalur lain misal di Parlemen Eropa untuk bisa memastikan dan menyampaikan pandangan kita, melihat bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah cadangan nikel yang cukup besar tentunya kita juga ingin memiliki hubungan dagang yang baik dengan Eropa," jelas Pahala kepada CNBC Indonesia dalam program Prime Words, dikutip Kamis (16/11/2023).

Selain itu, Pahala mengatakan bahwa saat ini Indonesia juga tengah mengajukan banding melalui lembaga yang menaungi banding di WTO yakni Appellate Body.

"Kita tentunya dalam hal ini memanfaatkan institusi WTO, yang merupakan lembaga yang memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut. Dalam hal ini kita melakukan banding kepada Appellate Body yang memang merupakan lembaga yang berwenang untuk kita melakukan banding mengenai hal tersebut," ungkapnya.

Pahala menegaskan upaya lain juga dilakukan dengan menyampaikan bahwa kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel di Indonesia bisa dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dan lembaga di Eropa untuk bisa melakukan hilirisasi dan berinvestasi di Tanah Air.

"Kita lihat dan sampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi mitra dagang yang baik, kalau misalnya beberapa negara atau entitas perusahaan eropa ingin berinvestasi. Dan saat ini kita juga bicara dengan lembaga-lembaga tersebut perusahaan-perusahaan yang ada di Eropa untuk bisa melakukan upaya hilirisasi nikel di Indonesia sendiri," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Nyangka, Begini Reaksi Jokowi Pasca RI Kalah di WTO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular