Internasional

Wamenlu RI Buka-bukaan Soal Sulitnya Kirim Bantuan ke Gaza

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 November 2023 18:40
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury saat menggelar konferensi pers terkait ASEAN Indo Pasific Forum yang diselenggarakan saat KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada Selasa (5/9/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Pahala Mansury, menyampaikan kesulitan yang dihadapi pada saat Indonesia ingin mengirimkan bantuan ke Gaza. Pemaparannya ini didasarkan pada pengiriman bantuan tahap 1 ke wilayah kantong Palestina itu pekan lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, Pahala mengungkapkan RI telah menyalurkan bantuan sebesar 51,5 ton barang-barang seperti pakaian, makanan, dan obat-obatan ke Gaza. Ini merupakan bantuan tahap pertama yang akan disalurkan Indonesia ke wilayah yang saat ini diserang Israel itu.

Bantuan ini dikirimkan dari Indonesia ke Bandara El Arish, Mesir, dan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir, yang merupakan lembaga yang berwenang memberikan bantuan ke Gaza. Meski begitu, ia mengungkapkan adanya pembatasan kendaraan yang masuk ke Gaza dari Mesir.

"Salah satu utama bagi masyarakat untuk bisa menyampaikan bantuan adalah bagaimana memastikan bahwa bantuan tersebut sampai ke Gaza," paparnya dalam wawancara di segmen Prime Words CNBC Indonesia, ditayangkan Rabu (15/11/2023).

"Pada saat tersebut yang diperkenankan untuk bisa menyampaikan sampai dengan kurang lebih 100 kendaraan untuk bisa masuk perlintasan tetapi sebetulnya kebutuhan masyarakat yang ada di sana kan lebih banyak."

"Beberapa estimasi menunjukkan bahwa untuk mencapai sekitar 500 kendaraan untuk bisa menyampaikan berbagai macam kebutuhan masyarakat yang ada di sana," tambah wakil menteri berlatar belakang bankir itu.

Meski terdapat hambatan tersebut, ia mengungkapkan antusiasme masyarakat Indonesia cukup tinggi dalam menyampaikan bantuan ke Gaza. Ia memaparkan akan ada bantuan tahap kedua yang dikumpulkan dari masyarakat dan beberapa instansi serta perusahaan.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas solidaritas yang tinggi dan kita pun juga pemerintah selalu mengatakan bahwa selain daripada bantuan, kita juga berharap bahwa kekerasan dan juga serangan-serangan yang terjadi pada saat ini terjadi bisa dihentikan," tegasnya.

Eskalasi di wilayah Gaza terus meningkat setelah Israel membombardir wilayah itu dengan sporadis. Ini dilakukan Tel Aviv untuk menghancurkan kelompok milisi Gaza, Hamas, yang menyerang Negeri Yahudi itu pada 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.400 warga serta menyandera 239 warga.

Meski mengaku menargetkan Hamas, serangan Israel nyatanya telah membawa kerusakan besar bagi warga sipil. Sejauh ini, jumlah korban sipil yang tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 11.000 jiwa.

Israel pun juga memutus aliran blokade logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih memberikan tekanan bagi Hamas. Namun hal ini telah berdampak pada kehidupan warga sipil, khususnya dalam aktivitas yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pasokan logistik sementara korban semakin berjatuhan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Pahala Mansury, Wamenlu Baru Andalan Jokowi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular