Internasional

Mau Bertemu Xi Jinping di AS, Biden Sebut China Bermasalah

luc, CNBC Indonesia
15 November 2023 13:30
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan China memiliki "masalah nyata", ketika berbicara di acara penggalangan dana di San Francisco pada malam pertemuan antara dirinya dengan Presiden China Xi Jinping.

Dilansir AFP, Rabu (15/11/2023), para pemimpin dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia akan berkumpul di sela-sela KTT APEC di California untuk pertemuan pertama mereka dalam satu tahun. Belakangan ini, terjadi ketegangan akibat konflik geopolitik di Taiwan yang memicu perselisihan antara Washington dan Beijing.

Biden menilai pertemuan tersebut sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

"Presiden Xi adalah contoh lain bagaimana pemulihan kepemimpinan Amerika di dunia mulai terjadi. Mereka punya masalah nyata," katanya dalam acara penggalangan dana pada Selasa malam, beberapa jam sebelum pembicaraannya dengan pemimpin China tersebut.

Sebelumnya, Biden mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih sebelum berangkat ke San Francisco bahwa AS "tidak berusaha memisahkan diri dari China. Apa yang kami coba lakukan adalah mengubah hubungan menjadi lebih baik."

Ketika ditanya mengenai apa yang ingin ia capai dalam pertemuan tersebut, ia menjawab bahwa ia ingin "kembali melakukan hubungan normal; dapat mengangkat telepon dan berbicara satu sama lain jika terjadi krisis; dapat memastikan bahwa militer kita ) masih memiliki kontak satu sama lain."

Namun Biden juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat berhati-hati dalam berinvestasi di China karena praktik bisnis yang dilakukan Beijing.

"Saya tidak akan terus mempertahankan dukungan terhadap posisi di mana jika kita ingin berinvestasi di China, kita harus menyerahkan semua rahasia dagang kita," katanya.

Kedua presiden diperkirakan akan bertemu selama beberapa jam pada Rabu di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco.

Forum ini mempertemukan 21 negara, yang bersama-sama menyumbang sekitar 60 persen perekonomian dunia.

Mereka berdua juga diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin bisnis besar dan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral lainnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Ultimatum Keras AS, Perang Dunia 3 di Depan Mata?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular