Internasional

Biden Bertemu Xi Jinping, AS & China Mau 'Berbagi Dunia'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 November 2023 09:15
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bertemu pada Rabu (15/11/2023) di luar San Francisco. Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama mereka dalam setahun terakhir.

KTT tersebut, yang dilakukan di sela-sela konferensi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), merupakan kelanjutan dari upaya antara AS dan China untuk meningkatkan komunikasi tingkat tinggi di tengah ketegangan yang terus berlanjut.

"Kita harus memastikan bahwa persaingan tidak berubah menjadi konflik," kata Biden di awal KTT, seperti dikutip CNBC International. "Tantangan global penting yang kita hadapi, mulai dari perubahan iklim, pemberantasan narkotika, hingga kecerdasan buatan, memerlukan upaya bersama kita."

Biden dan Xi diperkirakan akan membahas isu-isu seperti pembatasan aliran fentanil ke AS, penggunaan kecerdasan buatan yang aman, dan pembatasan AS terhadap akses terhadap teknologi canggih China.

"Bagi dua negara besar seperti China dan Amerika Serikat, saling mengabaikan bukanlah suatu pilihan," kata Xi dalam pidato pembukaannya. "Planet Bumi cukup besar bagi kedua negara untuk mencapai kesuksesan."

Sinyal niat baik antar negara juga meningkat dalam beberapa hari terakhir. Beberapa jam sebelum pertemuan puncak yang direncanakan, AS dan China menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam masalah iklim.

Lebih banyak penerbangan langsung antara AS dan China dimulai kembali dari tingkat yang rendah.

Bulan lalu, importir komoditas China menandatangani perjanjian pertama sejak tahun 2017 untuk membeli produk pertanian AS dalam jumlah besar, menurut rilis berita dari kedutaan besar Amerika di Beijing.

Kementerian Perdagangan Tiongkok pekan lalu mengumumkan pihaknya mengumpulkan informasi dalam upaya mengatasi perlakuan tidak setara terhadap bisnis asing di China dibandingkan dengan perlakuan terhadap perusahaan domestik, yang telah menjadi keluhan bisnis sejak lama.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden dan Xi Jinping Bakal 'Kopi Darat' Bulan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular