
Kabar Buruk Minggir, Kabar Baik Datang dari China

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China pada 2023, Selasa (7/11/2023). Kenaikan perkiraan dipicu alasan konsumsi yang lebih kuat dan kebijakan yang baru diumumkan oleh Beijing.
IMF mengatakan mereka melihat produk domestik bruto (PDB) meningkat 5,4% tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 5,0%. Sementara mereka menaikkan proyeksinya pada tahun 2024 menjadi 4,6% dari 4,2%.
Deputi Pertama Direktur Pelaksana IMF Gita Gopinath mengatakan peningkatan tersebut mencerminkan "rebound kuat". Terutama pasca pembukaan kembali permintaan domestik, khususnya konsumsi.
"(Perkiraan baru dibuat) mencerminkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan pada kuartal ketiga dan dukungan kebijakan baru yang baru-baru ini diumumkan," ujar Gopinath dalam konferensi pers di Beijing, seperti dikutip AFP.
Namun IMF tetap memberi warning. Kelemahan di sektor properti akan terus berlanjut dan permintaan eksternal akan tetap lemah"
Perekonomian tumbuh 4,9% pada Juli-September, lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun jauh lebih baik dari perkiraan dan sedikit di bawah target pemerintah, yaitu sekitar lima persen untuk tahun ini.
Perekonomian China hanya bertumbuh sebesar 3,0% pada tahun lalu, jauh di bawah target resmi sebesar 5,5%. Ini akibat karena terhambat oleh kebijakan ketat terkait penanganan Covid-19.
Serangkaian data ekonomi yang berada di bawah standar pada semester pertama membuat pemerintah mengumumkan sejumlah langkah stimulus yang ditargetkan untuk mendukung sektor-sektor utama. Khususnya sektor industri properti yang bermasalah.
Pada Oktober, Beijing mengatakan akan menerbitkan obligasi negara senilai satu triliun yuan atau sekitar Rp2.148 triliun. Ini untuk meningkatkan belanja infrastruktur.
Sektor real estat utama di China umumnya menyumbang sekitar seperempat dari PDB, namun industri ini telah berpindah dari satu krisis ke krisis lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil perusahaan-perusahaan besar menjadi lumpuh karena tumpukan utang.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Ramal China Bakal Masuk Jurang, Awas RI Terseret!