Utang Pemerintah ke Bulog Numpuk Sampai Rp16 T, Ini Alasannya

Damiana, CNBC Indonesia
06 November 2023 16:10
Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar Menteri Keuangan (Menkeu) melunasi tagihan sebesar Rp16 triliun kepada Perum Bulog.

Saat dikonfirmasi, Kabag Humas Bulog Tomi Wijaya menjelaskan, total utang pemerintah yang tercatat saat ini adalah Rp13 triliun.

"Sekarang sekitar Rp13 (triliun). Tapi, ini posisi per akhir Oktober kemarin," kata Tomi kepada CNBC Indonesia, Senin (6/11/2023).

"Sebagian besar 2023 kok masih baru. Sebagian kecil ada yang 2021 dan 2022," tambahnya.

Utang tersebut adalah untuk membayar program yang digelontorkan pemerintah menggunakan pangan, seperti cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog.

Diantaranya, bantuan pangan 10 kg beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat sebanyak 2 kali tahun ini. Yaitu, periode Maret-Mei 2023, dan September-Desember 2023.

Serta, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), ke pasar induk, pasar tradisional, juga ritel modern.

"Untuk tahun 2023 ada bantuan pangan, SPHP," katanya.

Karena itu, lanjutnya, bisa saja perhitungan pemerintah total tagihan sudah mencapai Rp16 triliun.

"Betul (utang pemerintah bisa saja mencapai Rp16 triliun). Kan penyaluran bantuan pangan terus berlangsung ini," jelasnya.

"Bisa jadi Rp16 triliun karena ada tagihan baru bulan November yang mungkin kita belum update. Ini kan utang pemerintah," pungkas Tomi.

Seperti diketahui, usai rapat internal membahas program bantuan pangan, Airlangga mengungkapkan, penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kg. Di mana, per 2 November 2023, penyaluran bantuan pangan kuota bulan September mencapai 94,95% dan Oktober sekitar 94,89%, November sekitar 18,45%.

"Tadi dibahas bantuan pangan 2024 pak presiden setuju, untuk 2024 akan diberikan dari Januari sampai Juni," kata Airlangga kepada wartawan.

"Tadi arahan Presiden, Menkeu diminta segera melunasi tagihan Bulog yang terakumulasi Rp 16 triliun," ujarnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Bansos Beras Jokowi Cair, Cek Jadwal & Daftar Penerima

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular