Road to CNBC Indonesia Awards

170 Pembangkit BBM PLN Bakal Diganti ke Gas-Energi Baru

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
02 November 2023 15:30
Melihat PLTD Tertua di Kendari yang Berhenti Beroperasi Karena Tol Listrik
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan PT PLN (Persero) saat ini tengah berupaya menggenjot penggunaan energi bersih melalui program konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dikombinasikan dengan gas.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, saat ini PLN tengah menyiapkan proses lelang untuk program konversi PLTD tersebut. Rencananya, pembangkit berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dikonversi tersebut tersebar di 170 titik lokasi.

"Nanti paling telat akhir tahun ini PLN akan melakukan lelang di 170 titik untuk menggantikan pembangkit diesel dengan EBT kombinasi dengan gas tadi. Nah Keputusan Menterinya juga sudah terbit secara bertahap 50 titik, bahkan PLN lebih agresif lagi mau lelang 137 titik," kata Djoko dalam 'Road to CNBC Indonesia Awards 2023: Best Energy Companies', dikutip Kamis (2/11/2023).

Menurut Djoko, pemerintah juga telah memberikan harga gas khusus untuk tujuh sektor industri dan kelistrikan, yakni US$ 6 per MMBTU. Diharapkan, dengan adanya insentif ini dapat membuat investor berbondong-bondong untuk berinvestasi di Indonesia.

"Karena harga gasnya murah nanti maksimum US$ 6 per MMBTU sampai dengan hari ini alhamdulillah produksi gas kita itu 67% sudah kita gunakan untuk dalam negeri nanti 2036 seluruhnya dalam negeri dengan catatan infrastruktur dan harga terjangkau oleh masyarakat," tambahnya.

Selain itu, di dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN), Presiden Joko Widodo memerintahkan agar ketahanan energi di Indonesia dapat ditingkatkan guna memperbaiki neraca perdagangan di sektor energi. Ia pun menyadari bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia hingga kini masih belum menyeluruh.

Oleh sebab itu, ke depan pemerintah akan melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan secara masif. Namun, dengan mengutamakan pembangunan infrastruktur yang berbasis dengan energi baru dan terbarukan.

"Nah program nya adalah kita kalau ingin membangun pembangkit dari EBT, RUPTL kita itu 51,6% itu green RUPTL. Artinya kita mengembangkan ke depannya adalah mengembangkan energi yang berbahan baku energi baru dan terbarukan yang tidak lagi tadi yang yang fosil dan seterusnya begitu," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun Melimpah, Tapi RI Baru Gunakan Energi Bersih 12%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular