Harga Beras Naik di 87 Kota, Cuma 3 Kota Ini yang Selamat!

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
01 November 2023 18:05
Aktivitas penjualan beras di Pasar Jaya Pal Merah, Jakarta, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Aktivitas penjualan beras di Pasar Jaya Pal Merah, Jakarta, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beras menjadi penyebab utama inflasi di bulan Oktober 2023. Harga beras tercatat naik di hampir seluruh kota, namun hanya 3 kota yang tidak terimbas.

"Inflasi beras Oktober 2023 tersebar di 87 kota, 2 kota mengalami deflasi,sedangkan 1 kota lainnya stabil," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

BPS menyebut deflasi beras terjadi di dua kota, yakni Tanjung Pandan dan Serang. Sementara harga beras yang stabil terpantau terjadi di Merauke.

Di Tanjung Pandan terjadi deflasi beras sebesar 0,02%. Namun penurunan harga beras itu belum merata di seluruh pedagang, baru sebagian pedagang yang berangsur menurunkan beras. BPS menduga penurunan harga beras ini disebabkan oleh penerapan harga eceran tertinggi oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.

Pemprov rajin melakukan pemantauan harga beras dan melakukan inspeksi lebih ketat. Inspeksi dan pemantauan itu dilakukan sebab pada September 2023 Tanjung Pandan menjadi kota dengan tingkat inflasi tertinggi yang salah satunya disebabkan kenaikan harga beras.

Sementara, deflasi harga beras terjadi di Serang sebesar 0,04$. Penurunan harga terpantau terjadi di sebagian kecil pedagang, sedangkan sebagian besar pedagang lainnya masih mempertahankan harga beras mengingat kenaikan harga beras yang tinggi telah terjadi di bulan-bulan sebelumnya.

Adapun di Merauke harga beras terpantau stabil. Kenaikan harga yang tinggi pada bulan-bulan sebelumnya menyebabkan harga beras di kota paling timur Indonesia itu telah mencapai level yang cukup tinggi dan pada Oktober terpantau stabil.

BPS mencatat komoditas beras menjadi penyumbang inflasi paling besar selama 3 bulan berturut-turut dari Agustus-Oktober. Pada bulan Oktober, beras mengalami inflasi sebesar 1,72%. Kenaikan harga itu menyumbang 0,06% dari total inflasi yang terjadi pada Oktober 2023, yakni 0,17%.

Secara akumulatif beras juga menyumbang andil inflasi terbesar selama 2023, yakni sebanyak 0,49%. "Secara akumulatif selama tahun 2023 beras juga menyumbang andil inflasi terbesar, yaitu sebesar 0,49%, year to date Oktober 2023," kata Pudji.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Beras Menjinak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular