Gokil! China Punya 98.000 Bendungan, RI Cuma 300

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Rabu, 01/11/2023 20:40 WIB
Foto: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 di berbagai wilayah Indonesia. (Dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut China menjadi raja infrastruktur dunia. Hal ini tercermin dari komitmen China dalam membangun infrastruktur sebelum kehidupan makhluk hidup ada di wilayah tersebut.

Staf Ahli Khusus Menteri PUPR Firdaus Ali menjelaskan, China bisa memimpin dalam peradaban ini karena yang pertama kali mereka bangun adalah infrastruktur. Infrastruktur yang sudah bisa dipastikan, lanjutnya, adalah sumber daya air.

"Jadi, makanya kalau dicari di Google 'bendungan terbesar di planet ini' (ada) Three Gorges, masif nya dibangun dalam waktu 11 tahun dengan biaya Rp330 triliun, dan menghasilkan listrik dari pembangkit listrik tenaga air, dari single bendungannya saja menghasilkan 22.500 megawatt, satu bendungan. Itu membuat China memimpin peradaban," jelas Firdaus kepada wartawan dalam Media Workshop Semen Merah Putih di Gama Tower Jakarta, Rabu (1/11/2023).


Selain bendungan, kata Firdaus, China juga gencar dalam membangun akses jalan. China selalu memastikan akses jalan dibangun sebelum ada peradaban manusia di sana. Berbeda halnya dengan Indonesia, yang harus ada manusia dan permintaan (demand) terlebih dahulu baru dibangun akses jalan.

"Kedua, mereka memastikan membangun akses jalan, meskipun belum ada peradaban manusia di sana. Beda sama kita, bangun kalau sudah ada manusia dan sudah ada demand nya dulu. Itu pun kalau di kita sudah ada demand belum tentu dibangun. Sudah macet dan lain sebagainya dulu (baru dibangun akses jalan)," ujarnya.

"Jadi mereka memastikan, walaupun belum ada makhluk hidup di sana mereka sudah membangun, karena mereka akan membangun pertumbuhan di sana," lanjut dia.

Foto: Dok Wijaya Karya
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tengah mempercepat pembangunan 25 proyek strategis nasional. Di antaranya pada segmen jalan tol, bendungan, dan industrial plant yang tersebar di Indonesia.

Lebih lanjut, Firdaus menceritakan pengalamannya saat bertemu dan berbincang dengan mantan Menteri Sumber Daya Air China Chen Lei beberapa tahun lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya sempat bertanya kepada China bagaimana pihaknya mampu menghidupi dan memberi makan rakyatnya sebanyak 1,4 miliar jiwa, di mana populasi Indonesia yang masih 268 juta jiwa saja sudah tidak mudah.

"Saya bertanya ke China, bagaimana kalian membangun infrastruktur masif sekali, ngasih makan dan sebagainya. Mereka bilang bahwa 'kami punya strong commitment untuk membangun infrastruktur, karena kalau tidak kami tidak bisa ngasih makan orang China'. Jadi, sebetulnya apa yang dibangun di China itu adalah mereka membangun juga di negara lain," ucapnya.

Ia menyampaikan, dalam kunjungannya ke China pada saat itu dirinya bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diajak melihat bendungan yang sudah dibangun China sejak 4.000 tahun yang lalu dan sampai dengan saat ini masih berfungsi.

Menteri SDA China juga bertanya kepada Menteri PUPR RI Basuki terkait berapa bendungan yang dimiliki Indonesia. "Terus ditanya berapa jumlah bendungan (yang dimiliki Indonesia)? Pak Basuki jawab, sekarang kami punya bendungan sekitar ya 200-300 bendungan, totalnya 300 bendungan. Lalu Pak Basuki nanya 'China bagaimana?'," lanjutnya.

Kemudian China menjawab, "Kami memang ya berusaha untuk membangun terus. Nggak banyak, bendungan kami cuman 98.000," sebut China.

"98.000 bendungan dibanding kita cuman 300, itupun ada yang belum jadi," lanjut dia.

"Lalu kita ke Korea, kita tanya juga ke Menteri Lingkungan Hidup Sumber Daya Korea, karena luas korea itu tidak lebih dari luas Jawa Tengah, dia bilang 'kami juga belum banyak, kami baru cuma punya 17.800 bendungan'," imbuhnya.

Firdaus menyimpulkan, jika ingin memimpin peradaban, maka tidak ada pilihan lain selain membangun infrastruktur, diantaranya adalah membangun bendungan.

"Karena untuk memastikan water security, tidak ada food security tanpa water security. Semuanya itu proses produksi ada dari air, semua membutuhkan air, makanya ini kemudian dibangun secara masif," pungkasnya.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gelombang Panas di Beijing, Pemerintah Keluarkan Peringatan