Tangisan Pasar Senen

Pengamat: Capres Masih Sibuk, Belum Mau Beli Atribut Kampanye

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
31 October 2023 11:10
Situasi Pasar Senen, Jakarta Sepi Jelang Pemilu. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)
Foto: Situasi Pasar Senen, Jakarta Sepi Jelang Pemilu. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Senen, Blok III Jakarta Pusat masih sepi orderan meskipun pemilihan umum (Pemilu) sudah di depan mata. Ini jauh berbeda dibandingkan dengan Pemilu 2014 maupun 2019.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menduga melemahnya pembelian atribut kampanye ini hanya bersifat sementara. Dia menduga para capres dan cawapres saat ini masih sibuk menyusun struktur tim dan strategi kampanye.

Sebagaimana diketahui, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka baru mendeklarasikan diri di hari terakhir pendaftaran, yakni 25 Oktober 2023.

Menurut Tauhid, deklarasi yang dilakukan di penghujung waktu itu membuat dua pasangan capres-cawapres lainnya menunggu melakukan pembelian. Pembelian atribut, kata dia, berkaitan dengan strategi pemenangan Pilpres 2024. Karena itu, dia menduga setelah peta pertarungan Pilpres 2024 ini final barulah para tim kampanye akan melakukan belanja.

"Kalau sekarang saya kira masih fokus pembentukan tim dan perencanaan, kalau sudah konsolidasi perencanaan baru keliatan kapan mereka belanja keperluan pemilu," kata dia kepada CNBC Indonesia.

Suwitri, pemilik Toko Win Jaya di Pasar Senen mengatakan kini baru menerima pesanan kaos dari sejumlah partai. Di antaranya Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai Nasdem. Dia mengatakan partai yang paling banyak memesan adalah Demokrat dan Gerindra. "Kebanyakan Demokrat sama Gerindra," kata dia saat ditemui di kiosnya, Senin (30/10/2023).

Dia mengatakan Demokrat dan Gerindra lebih banyak memesan atribut kampanye untuk kepentingan Pemilihan Presiden 2024. Kedua partai tersebut masuk menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju. KIM mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, dan belakangan memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Suwitri mengetahui pesanan ke tokonya itu untuk kepentingan Pilpres, karena pegawainya yang membuat desain serta gambar kaos tersebut. Atribut kampanye yang dipesan meliputi kaos, rompi, kemeja serta pernak-perniknya.

Dia tak bisa memperkirakan jumlah seluruh pesanan kedua partai. Namun, kata dia, satu pembeli yang berasal dari Demokrat pernah memesan 5.000 atribut sekali beli. "Ada yang 5.000, kalau mereka pernak-perniknya banyak," ujar dia.

Pemilik toko Jasa Mandiri Mardiati mengatakan juga mendapatkan pesanan dari sejumlah partai. Dia mengatakan partai yang paling banyak membeli adalah PDIP, Nasdem, dan Demokrat. Sekali lagi, Demokrat menjadi partai yang paling banyak membeli. "Demokrat yang paling banyak," kata dia.

Mardiati mengatakan pemesanan yang dilakukan partai-partai tersebut ditujukan untuk kepentingan Pemilihan Legislatif 2024. Dia mengaku belum mendapatkan pesanan untuk kepentingan Pilpres. "Semoga untuk berikutnya ada," tutur dia.

Kendati sudah menerima sejumlah pesanan dari partai-partai, kedua pedagang ini sepakat bahwa pesanan untuk Pemilu 2024 lebih sepi ketimbang Pemilu 2019. Mardiati mengaku mengalami penurunan pesanan hingga 80%, sementara Suwitri mengalami penurunan hingga 70%. Pesanan masih sepi, kendati Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan jadwal kampanye Pemilu 2024 akan dimulai pada 28 November 2023.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilu 2019 Pasar Senen Ramai, Kini Pedagang Berurai Air Mata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular