
BI Siapkan Instrumen Investasi Baru Buat Dana Haji BPKH

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menjalin kolaborasi erat dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam pengelolaan dana investasi haji.
Hal ini disampaikan Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam Konferensi Haji Internasional ke-5, di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023, yang berlangsung di Jakarta Convetion Center, Jumat (27/10/2023).
Kolaborasi ini salah satunya dilakukan melalui diversifikasi instrumen investasi. Saat ini, investasi dana haji disalurkan ke berbagai instrumen investasi, antara lain Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hingga efek saham Syariah. Sejumlah instrumen lain pun tengah disiapkan.
"Perlu diketahui bahwa Bank Indonesia mempunyai rencana untuk menerbitkan instrumen efek baru, diantaranya Surat Berharga Bank Indonesia dalam Valuta Asing (SBBI Valas) , Sertifikat Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI)," kata Juda.
Dia pun menambahkan, SUVBI dapat menjadi alternatif penempatan dana haji dalam mata uang asing. Ini bisa meminimalisir risiko nilai tukar yang krusial, bahkan sebagian besar biaya haji dikeluarkan dalam mata uang asing.
Menurut catatan CNBC Indonesia Januari lalu, BPKH menegaskan investasi keuangan mayoritas dana haji sebesar 70,50% atau kurang lebih Rp117,05 triliun berupa investasi baik investasi surat berharga, investasi langsung,dan investasi luar negeri serta emas.
"BPKH saat ini fokus berinvestasi pada instrumen atau objek yang memenuhi kaidah investasi BPKH yaitu sesuai prinsip syariah dan memenuhi aspek keamanan, kehati-hatian, dan nilai manfaat yang optimal," pungkas Kepala BPKH, Fadlul Imansyah saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (25/1/2023).
Sedangkan 29,50% atau sebesar dari kurang lebih Rp48,96 triliun dari dana haji, ditempatkan di bank-bank syariah. Fadlul menjelaskan, penempatan dana haji ini tidak ada hubungannya dengan investasi langsung BPKH pada Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Investasi BPKH pada BMI ini telah menghasilkan nilai manfaat kepada BPKH dengan total return dari investasi saham Rp 1 triliun sebesar Rp121,9 miliar di tahun 2022 atau setara dengan 12,19% per tahun.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPKH Bidik Investasi Dana Haji Langsung ke Arab Saudi