Sri Mulyani: Waspada Gejolak di Pasar Uang!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dinamika global yang mempengaruhi kinerja pasar surat utang dalam negeri. Menurutnya, dinamika dan volatilitas di pasar surat utang negara (SBN) cukup tinggi.
"Kita juga meningkatkan kewaspadaan karena pasar surat berharga negara atau pasar bond di level global mengalami dinamika dan volatilitas yang cukup tinggi," ujarnya dalam paparan APBN Kita Edisi Oktober 2023, Rabu (25/10/2023).
Oleh karena itu, dia menuturkan pemerintah harus berhati-hati dalam mengelola dan menerbitkan utang dengan memperhatikan perkiraan defisit Indonesia.
Defisit APBN 2023 sendiri dipastikan akan lebih rendah dibandingkan outlook dengan Laporan Semester I-2023, sebesar 2,3% dari PDB. Defisit yang lebih rendah ini didukung oleh penerimaan negara yang lebih tinggi dengan tetap menjaga belanja negara.
Dinamika pasar SBN akibat tekanan global yang mempengaruhi kinerja penerbitan SBN terus diantisipasi dan dimitigasi, termasuk melalui kinerja sinergi kebijakan dengan BI.
Adapun, pengadaan utang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tahun 2023 dan mengantisipasi tantangan tahun 2024. Dari data Kemenkeu, realisasi pembiayaan APBN melaluiĀ penerbitan utang per September telah mencapai Rp 198,9 triliun.
(haa/haa)