Bulog Akui Beli Beras Lokal Tahun Ini Lebih Sedikit, Ada Apa?

Damiana, CNBC Indonesia
23 October 2023 19:10
Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyerapan gabah produksi dalam negeri oleh Perum Bulog per 20 Oktober 2023 tercatat baru mencapai 878.980 ton setara beras. Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari mengakui, jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan penyerapan tahun sebelumnya.

Menurutnya, hal itu akibat harga gabah yang telah jauh melampaui harga yang ditetapkan pemerintah.

"Harga gabah dan beras saat ini jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Pada saat kami mendapatkan penugasan penyerapan gabah beras dalam negeri, kami mendapatkan penugasan menjaga HPP. Saat ini harga di atas HPP, maka penyerapan kami relatif lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Epi saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (23/10/2023).

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga gabah hari ini, Senin (23/10/2023, data diakses pukul 18.24 WIB) masing-masing sebesar Rp6.730 per kg gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dan Rp7.030 per kg di tingkat penggilingan. Turun Rp20 dan Rp30 dibandingkan sehari sebelumnya.

Sementara harga gabah kering panen hari ini bertengger di Rp7.680 per kg alias belum ada perubahan dibandingkan sehari sebelumnya.

Meski turun, harga tersebut melambung melampaui HPP yang ditetapkan pemerintah pada medio Maret 2023 lalu.

Di mana, HPP GKP di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp5.000 per kg dan Rp5.100 di tingkat penggilingan. Sementara HPP GKG di penggilingan ditetapkan sebesar Rp6.200 per kg.

HPP tersebut sudah dinaikkan dari posisi HPP yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian pemerintah untuk Gabah atau Beras. Di mana, HPP GKP petani saat itu dipatok Rp4.200 per kg dan di penggilingan Rp4.250 per kg. Sementara, HPP GKG Rp5.250 per kg di petani dan Rp5.300 per kg di penggilingan.

Sebagai informasi, HPP adalah acuan yang ditetapkan bagi Bulog untuk membeli gabah/ beras petani untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP).

Dalam rapat yang ditayangkan akun Youtube Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) tersebut, Epi memaparkan, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai 1.507.918 ton. Terdiri dari 1.423.548 ton CBP dan 84.370 ton beras komersial. Data tersebut per 20 Oktober 2023.

Untuk memperkuat CBP, lanjut Epi, Bulog mendapatkan penugasan impor beras dengan kuota sebanyak 2 juta ton tahun ini.

"Sampai hari ini, 2 juta ton yang kami terima sebagai kuota impor beras, kami sudah merealisasikan seluruhnya dalam kontrak kami. Dan 1,2 juta ton sudah selesai bongkar, sementara sisanya dalam perjalanan," ujarnya.

"Insya Allah sebelum akhir November jumlah itu akan masuk seluruhnya ke Indonesia," tambah Epi.

Saat ini, ujarnya, Bulog telah menyalurkan 854.285 ton beras lewat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Selain beras, Bulog juga memiliki stok sejumlah komoditas pangan lainnya, yaitu:

- 5.244,68 ton gula pasir
- 3.916,78 kiloliter minyak goreng
- 110,27 ton terigu
- 26,25 ton telur ayam ras
- 38.410,73 ton daging kerbau
- 8,46 ton daging sapi
- 1,39 ton bawang putih
- 10,20 ton bawang merah
- 1,58 ton kedelai komersial
- 65,80 jagung komersial.

Epi mengatakan, jumlah stok yang dimiliki disesuaikan dengan rencana penjualan. Yang telah disebarkan ke masing-masing kantor wilayah Bulog.

"Untuk stok CBP sudah kami sebarkan ke gudang-gudang di seluruh Indonesia dengan memperhatikan kapasitas gudang dan rencana penyaluran bantuan pangan maupun target SPHP," jelasnya.

Di sisi lain, Epi mengungkapkan, hingga saat ini belum ada beras impor asal China yang masuk Indonesia.

"Sebagai informasi, impor beras berasal dari Thailand (829.760 ton), Vietnam (872.700 ton), Pakistan (182.700 ton), India (5.200 ton), Myanmar (100.000 ton), dan Kamboja (10.000 ton). Belum ada 1 butir pun beras yang masuk dari China," pungkas Epi.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Stok Pangan Pemerintah Tahun 2024 Ditetapkan Minimal Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular