Gokil! Rencana Impor Beras Zaman Jokowi Tahun Ini Pecah Rekor

Damiana, CNBC Indonesia
10 October 2023 19:30
Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menambah kuota impor beras tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Yang akan digunakan untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP).

Jika penambahan kuota impor ini direalisasikan mengonfirmasi importasi beras di zaman Presiden Jokowi cetak rekor baru.

Sebab, untuk tahun ini, pemerintah sebenarnya telah menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk mengisi CBP.

Sehingga, jika ditambah 1,5 juta ton, impor beras tahun ini akan mencapai 3,5 juta ton.

Rekor baru impor beras Indonesia.

Di mana, rekor impor beras Indonesia yang tertinggi selama lebih dari 2 dekade terjadi di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintah selama tahun 2004-2014.

Kala itu, rekor impor beras mencapai 2.750.476,2 ton. Angka ini tercatat terjadi di tahun 2011.

Tahun berikutnya, pemerintahan SBY mengimpor lagi beras dalam jumlah besar, mencapai 1.810.371,3 ton.

Lalu apa alasan Presiden Jokowi mengizinkan impor beras besar-besaran tahun ini?

Ternyata, kekeringan ekstrem yang dipicu fenomena El Nino jadi salah satu pertimbangan pemerintah menambah kuota impor beras tahun ini. Menurut Jokowi, produksi beras nasional akan berkurang akibat El Nino. Di mana, BMKG telah memprediksi, El Nino masih akan berlangsung sampai tahun 2024 nanti.

Karena itu, kata Jokowi, dibutuhkan penambahan stok cadangan beras nasional hingga 1,5 juta ton sampai akhir tahun 2023. Dari posisi stok beras nasional di Perum Bulog saat ini sekitar 1,7 juta ton.

Hal itu disampaikan saat mengikuti panen raya padi di Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu pagi, 8 Oktober 2023.

"Tapi memang masih kurang sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton," kata Jokowi dalam keterangan, dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara, Selasa (10/10/2023).

Usai rapat di Istana Kepresidenan, Senin (9/10/2023), Plt Mentan Arief Prasetyo Adi mengatakan, keputusan pemerintah menambah kuota impor karena penugasan sebanyak 2 juta ton tahun ini dianggap belum cukup sehingga harus ditambah.

Hanya saja, Arief memberi sinyal, importasi tambahan 1,5 juta ton itu akan sulit direalisasikan sepenuhnya hingga akhir tahun 2023.

"Tahun 2023 itu penugasan 2 juta ton, kemudian ditambah lagi 1,5 juta ton. Tapi, kemungkinan dari kuota 1,5 juta ton itu, bisa masuk 600.000 ton sampai dengan 31 Desember 2023," katanya.

"Betul, (impor) hanya untuk cadangan pemerintah yang digunakan untuk intervensi seperti bantuan pangan dan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan," jelas Arief.

Mengutip paparan Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (9/10/2023), realisasi impor beras tahun ini hingga 29 September 2023 sudah mencapai 1,638 juta ton. Sebagai bagian dari total kuota 2 juta ton impor yang ditugaskan

Di mana, sebanyak 1.132.696 ton telah realisasi bongkar di dalam negeri, sebanyak 34.350 ton sedang bongkar, dan 471.826 ton sedang dalam perjalanan menuju Indonesia.

Sementara, realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog per 2 Oktober 2023 adalah sebanyak 859.378 ton.

Rilis BPS 2 Oktober 2023. (Dok. BPS)Foto: Rilis BPS 2 Oktober 2023. (Dok. BPS)
Rilis BPS 2 Oktober 2023. (Dok. BPS)

Net Importer

Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023, Senin (11/9/2023) mengatakan, Indonesia adalah negara importer atau pengimpor bersih beras.

Artinya, mengutip definisi di laman investopedia, net importer adalah negara yang membeli lebih banyak barang dari negara lain dalam perdagangan global, dibandingkan menjualnya ke negara tersebut dalam periode waktu tertentu.

BPS mencatat, ketergantungan Indonesia akan beras impor berpotensi semakin meningkat.

Berikut data impor beras era pemerintahan Presiden Jokowi sejak periode pertama (tahun 2014) mengutip BPS:

2014: 844.163,7 ton
2015: 861.601,0 ton
2016: 1.283.178,5 ton
2017: 305.274,8 ton
2018: 2.253.824,4 ton

2019: 444.508,8 ton
2020: 356.286,2 ton
2021: 407.741,4 ton
2022: 429.207,3 ton
2023: 1,592 juta ton (Januari-Agustus).

Jika sesuai rencana Plt. Mentan tersebut, di mana tambahan impor tahun ini ditargetkan terealisasi 600.000 ton, artinya total impor beras tahun ini adalah 2,6 juta ton.

Namun, sebagai informasi, volume tersebut adalah impor beras yang dilakukan Bulog. Artinya, tidak menghitung impor beras khusus dan beras lainnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! 4,1 Juta Ton Beras Impor Bakal Gempur RI, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular