Ternyata Tak Semua Mal Sepi Bak Kuburan, Ini Penjelasannya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 23/10/2023 17:21 WIB
Foto: Suasana mal dikawsan Jakarta (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, tingkat okupansi mal saat ini sudah normal. Meski, di sisi lain, dia mengakui kondisi itu tak dialami semua mal.

"Saat ini kinerja mayoritas Pusat Perbelanjaan di Indonesia sudah normal kembali bahkan rata-rata tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan telah melebihi 100% dibandingkan sebelum pandemi," katanya kepada CNBC Indonesia Senin (23/10/2023).

Ia mengungkapkan rata-rata tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan pada tahun 2020 adalah hanya 50% dan pada tahun 2021 adalah sekitar 60% serta pada tahun 2022 adalah 90%.


"Rata-rata tingkat okupansi pada tahun ini juga telah kembali meningkat menjadi sekitar 80-90% yang mana pada saat pandemi hanya berkisar 70% saja," kata Alphonzus.

Tidak ketinggalan, dari sisi rata-rata durasi waktu kunjungan ke pusat perbelanjaan juga telah meningkat menjadi sekitar 2-3 jam. Padahal sebelumnya saat pandemi kurang dari satu jam. Meski demikian, Ia tidak menutup mata ada sebagian mal yang tengah lesu.

"Namun saat ini ada juga beberapa pusat perbelanjaan yang tingkat kunjungannya tidak meningkat ataupun bahkan semakin menurun," ujar Alphonzus.

Sementara itu, JLL mencatat, hingga kuartal ketiga tahun 2023, okupansi pusat perbelanjaan saat ini rata-rata berkisar 88%. Angka ini terus menurun sejak tahun 2013 yang tercatat mencapai 93%. Menurut JLL, hingga akhir tahun 2023 ini, Jakarta diprediksi tak akan memiliki penambahan mal baru. Di sisi lain, ada tren kenaikan permintaan untuk tenant di sektor makanan dan minuman, fesyen, juga produk kecantikan.

Berkaca dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, pada tahun 2020-2022 lalu, di mana geliat pusat perbelanjaan mendadak langsung redup, hal itu seakan menjadi sinyal bos pusat perbelanjaan begitu berhati-hati dalam menginvestasikan dananya di sektor ini.

Pantauan CNBC Indonesia, penampakan mal yang dulu ramai kini jadi lengang masih terlihat. Tak hanya di wilayah Jakarta Selatan, tapi juga pusat-pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta Utara. Seputaran Mangga Dua, misalnya. Terlihat pusat-pusat perbelanjaan di sini mulai ditinggalkan tenant.

Di Pasar Pagi Mangga Dua, kebanyakan tenant yang tutup ada di area belakang, diantaranya di Lantai II Blok A, hanya ada sebagian kecil toko yang buka. Sementara lantai II Blok B yang berdekatan dengan tangga menjadi lokasi paling hidup, begitu juga dengan lantai dasar. Demikian pantauan pada hari Kamis (19/10/2023) lalu. 

Tak hanya itu, WTC Mangga Dua pun kini nampak sepi. Banyak tenant yang memilih tutup dan akhirnya didiamkan pemiliknya. Sebagian ada yang coba menjual atau menyewakan dengan pemasangan iklan.

Ternyata mal ini pun sudah mulai sepi bahkan sebelum datangnya pandemi. Salah seorang pengunjung yang terbiasa mengambil barang tekstil dari sini pun mengakui bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak lama.

"Saya biasa nganterin bos ambil barang ke sini, memang lebih sepi sekarang, tapi sebelum pandemi pun sudah sepi," kata Amin kepada CNBC Indonesia saat ditemui di Lantai Ground WTC Mangga Dua.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Timur Tengah Panas! Iran Vs AS - Mal RI Diserbu Rohana & Rojali