Diam-diam Harga Jagung Terus Beterbangan, Hari Ini Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga jagung ternyata masih terus melanjutkan kenaikan. Bahkan jauh melampaui harga acuan pemerintah (HAP). Akibat lonjakan harga ini, pemerintah kemudian memutuskan membuka keran impor jagung sebanyak 500.000 ton.

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga jagung hari ini, Kamis (19/10/2023) melonjak Rp210 ke Rp7.180 per kg. Harga ini adalah rata-rata harian di tingkat pedagang eceran.

Sedangkan di tingkat petani hari ini harga rata-rata nasional tercatat naik Rp10 ke Rp5.490 per kg. Dan di pedagang grosir naik Rp10 ke Rp6.860 per kg.

Padahal, HAP jagung yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 3.970 per kg di tingkat petani dan Rp 5.000 per kg di tingkat konsumen.

Di sisi lain, prognosa Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan, neraca jagung nasional diperkirakan defisit pada 4 bulan terakhir tahun 2023.

Baca: Perhatian, Pemerintah Jokowi Buka Impor Jagung 500.000 Ton

Sebelumnya, pada 16 Oktober 2023, BPS merilis kerangka survey area (KSA) hasil amatan hingga September 2023 yang memproyeksikan luas panen dan produksi jagung nasional tahun ini bakal turun.

Menurut KSA BPS, luas panen jagung nasional diperkirakan menyusut 0,28 juta hektare (ha) atau 10,03% jadi 2,49 juta ha. Sedangkan produksi diprediksi anjlok hingga 12,50% atau 2,07 juta ton menjadi 14,46 juta ton dibandingkan tahun 2022 lalu.

"Karena itu, untuk membantu peternak rakyat yang saat ini memerlukan pasokan jagung pakan yang memadai, pemerintah akan melakukan impor jagung sebanyak 500.000 ton yang dikhususkan untuk stabilitas harga di tingkat peternak," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).

Baca: Bos Badan Pangan Beberkan Rencana Impor Jagung dan Alasannya

"Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Ratas (9/10/2023). Adapun untuk impor tahap awal sebesar 250 ribu ton," tambahnya.

Arief mengatakan, impor jagung akan dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani tetap baik.

"Karena itu, data peternak penerima jagung pakan tersebut harus detail by name by address dan dikoordinasikan bersama Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) serta Dinas Pertanian/Pangan setempat," pungkasnya.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Disangka, Penyebab Harga Daging Ayam Meledak karena Ini