Buwas Bongkar Alasan Jokowi Tambah Impor Beras 1,5 Juta Ton

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 18/10/2023 13:32 WIB
Foto: Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog mengklaim saat ini memiliki stok beras hingga 1,6 juta ton. Namun, jumlahnya akan terus menurun karena penyaluran bantuan pangan pemerintah hingga untuk memenuhi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Hal ini yang akhirnya menjadi dasar Presiden Joko Widodo untuk menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini.

"Penyaluran bantuan pangan itu setiap bulannya kan 240 ribu ton. Plus SPHP rata-rata tiap bulan 50 ribu, kalau 3 bulan prediksi tiga bulan ke depan itu 150 ribu untuk SPHP, plus 3 bulan ke depan hampir 700 ribu (penyaluran bansos) total hampir 900 ribu ton kita salurkan dari tersedia sekarang 1,6 juta ton," ungkap Dirut Perum Bulog Budi Waseso di Kantor Bulog, Jakarta, Rabu (18/10/2023).


Tingginya konsumsi dan penyaluran bansos membuat stok Bulog akan menipis. Konsumsi akan semakin besar karena pemerintah bakal melanjutkan program bansos pada awal tahun ini.

Foto: Pembongkaran Kapal Impor Beras. (Dok.Bulog)
Pembongkaran Kapal Impor Beras. (Dok.Bulog)

Di sisi lain, stok beras di dalam negeri diprediksi tidak akan terlalu banyak mengingat panen raya belum akan terjadi dalam waktu dekat.

"Kalau 1,6 juta ton kita salurkan 800 ribu ton, kalau tidak ada penambahan sisanya tinggal? berarti kan untuk menghadapi Januari-Maret diprediksi belum ada panen massa, panen raya. Sedangkan ada program bantuan pangan Januari-Maret, kalau 800 (ribu) dikurangi lagi 700 (ribu), kalau tidak ada suplainya tinggal 100 ribu ton. Padahal itu pas ada pemilu (konsumsi tinggi?) yes maka tadi Presiden (Jokowi) tugaskan Bulog untuk tahun ini harus bisa menambah stok 1,5 juta," sebut Buwas.

Dari 1,5 juta ton tersebut, sebanyak 500 ribu ton bakal masuk paling lambat pertengahan Desember. Buwas mengungkapkan bahwa semula pihaknya hanya mampu membawa sekitar 300 ribu ton. Namun Buwas menyebut Jokowi berputar otak agar Bulog bisa mengimpor lebih banyak beras, tujuannya untuk mengamankan stok.

"Target saya waktu itu penugasan yang 1,5 juta karena dengan situasi dan segala macam kemampuan, perhitungan saya dan angkutan dan lain-lain. Maka pada saat itu saya sampaikan presiden lah paling maksimal tambahnya 300 (ribu) dari 1,5 juta itu yang bisa terealisasi tapi beliau sampaikan kok 300 (ribu)? berarti sedikit dari 1,5 juta ton, maka saya (Jokowi) upayakan terus, ya sudah Pak kita tetap berupaya," cerita Buwas.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bulog Diperintahkan Beli Jagung Petani Rp5.500/Kg