Top! RI Surplus 41 Bulan Beruntun, Nilainya Tembus US$140 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 41 bulan beruntun.
Nilai kumulatif surplus selama 41 bulan ini mencapai US$ 139,99 miliar atau US$ 140 miliar. Jika dikonversi ke rupiah nilainya mencapai Rp 2.184 triliun (kurs Rp 15.600 /US$).
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus 41 bulan berturut, tetapi surplus September ini memang lebih rendah dibandingkan bulan lalu.
"Catatannya neraca perdagangan barang kembali mengalami surplus selama 41 bulan berturut-turut meskipun lebih rendah dibanding bulan yang sama tahun lalu," kata Amalia, dalam rilis BPS, Senin (16/10/2023).
Neraca perdagangan kembali mengalami surplus pada September 2023. Surplus kali ini mencapai US$ 3,42 miliar. Surplus disebabkan oleh penurunan impor yang lebih dalam dari penurunan ekspor. Impor bahan baku mengalami penurunan terdalam. Bahan baku, secara tahunan, turun terdalam sebesar 14,83% (yoy) menjadi US$ 12 miliar. Sementara itu, barang modal turun 10,01% (yoy) menjadi US$ 1,67 miliar.
Adapun, ekspor Indonesia mengalami penurunan tajam pada September 2023, yaitu 16,17% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$20,76 miliar. Sementara bulanan, ekspor turun 5,63%.
Nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan dan bulanan, terutama pada sektor industri pengolahan dan pertambangan.
(haa/haa)