UOB ASEAN Conference

ASEAN Disebut Bakal Hadapi 3 Tantangan Ini, Apa Itu?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
11 October 2023 12:25
H.E Satvinder Singh Deputy Secretary General of ASEAN for ASEAN Economic Community dalam acara Gateway to ASEAN Confrence di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (11/10/2023).  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: H.E Satvinder Singh Deputy Secretary General of ASEAN for ASEAN Economic Community dalam acara Gateway to ASEAN Confrence di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - ASEAN harus memperkuat pertahanan pangan dan menumbuhkan transformasi digital, serta ekosistem yang berkelanjutan. Pasalnya, ada berbagai tantangan yang 'menghantui' perekonomian kawasan dalam beberapa tahun ke depan.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Sekjen ASEAN untuk Komunitas Ekonomi ASEAN Satvinder Singh dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, Rabu (11/10/2023).

"ASEAN sedang berusaha untuk bekerja menstabilkan ketahanan area yang kritis seperti keamanan pangan, keuangan dan energi," ujar Singh.

Untuk itu, negara-negara ASEAN pun berupaya menarik investasi untuk menciptakan jaringan logistik yang terintegrasi untuk ketahanan pangan. Singh mengatakan para pemimpin juga tengah menjajaki pembentukan basis sumber daya yang mampu meningkatkan sistem informasi ketahanan pangan.

Dari sisi keuangan, ASEAN menurutnya telah melakukan terobosan yang belum pernah ada sebelumnya, dengan konektivitas pembayaran. Penggunaan dana lokal dan transaksi mata uang lokal, diharapkan dapat memperkuat ketahanan keuangan ASEAN. Untuk sektor energi, Singh mengatakan pihaknya tengah mengidentifikasi rencana untuk menerapkan jaringan listrik dan pipa gas ASEAN.

"Proyek-protek interkoneksi regional mungkin akan memiliki program multi tahun yang akan memperkuat ketahanan jaringan listrik kita, menuju modernisasi dan integrasi energi ramah lingkungan," ungkapnya.

Inklusifitas digital menurutnya juga menjadi salah satu fokus pemimpin ASEAN, sehingga transformasi digital dapat diakses dan terjangkau. Pasalnya, revolusi digital kini telah membentuk ulang industri di kawasan.

"Kami menyaksikan adanya penggunaan AI, blockchain, IOT, dan mereka terus menjadi komponen yang terintegrasi untuk membantu kita bekerja, bagaimana perusahaan kita beroperasi, dan bagaimana membentuk kita semua tetap relevan saat ini," kata Singh.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ASEAN Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia, Asal Ada 3 Syarat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular