UOB ASEAN Conference

Kolaborasi Ini Bisa Bawa Ekonomi Digital ASEAN Tembus US$ 3 T

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
11 October 2023 12:03
Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, M Firman Hidayat memberi sambutan di acara Konferensi UOB Gateway to ASEAN di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 11/10. (CNBC Tri Susilo)
Foto: Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, M Firman Hidayat memberi sambutan di acara Konferensi UOB Gateway to ASEAN di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 11/10. (CNBC Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayatmenuturkan bahwa perjanjian kerangka Ekonomi Digital di ASEAN, akan memiliki dampak besar yang dapat melipatgandakan nilai ekonomi digital dari perkiraan saat ini sebesar US$ 1 triliun menjadi US$ 3 triliun di 2030.

Melihat hal itu, ia pun menghimbau setiap pihak untuk terus menciptakan peluang ekonomi lewat transformasi digital yang sesungguhnya dengan meningkatkan peran UMKM dalam menghadapi perubahan global.

"Hal ini tidak hanya akan memberdayakan UMKM, namun juga menghasilkan pendapatan untuk peningkatan keterampilan dan menciptakan populasi muda produktif di ASEAN," jelasnya dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, Rabu, (11/10/2023).

Sebelumnya di acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara telah meluncurkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di sela-sela KTT ASEAN beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan kesepakatan itu dibuat sebagai upaya kolektif dilakukan untuk mewujudkan potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN.

Ketua Partai Golkar ini mengatakan potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN diperkirakan akan mencapai US$ 2 triliun pada 2030. Dia mengatakan jumlah itu sama dengan 14-28% Produk Domestik Bruto yang dihasilkan negara-negara di kawasan ASEAN.

"ASEAN telah meluncurkan ASEAN DEFA yang berfungsi sebagai upaya kolektif untuk sepenuhnya mewujudkan potensi ekonomi digital ASEAN sebagai pendorong pertumbuhan besar-besaran pada dekade ini," kata Airlangga.

Dia mengatakan DEFA merupakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas digitial. Menurut dia, dua hal itu adalah prasyarat yang harus dipenuhi untuk memulai pengembangan ekonomi digital.

"Kerangka kerja ini mengidentifikasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital sebagai prasyarat untuk membuka sebagian besar dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara keseluruhan," kata dia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! RI Butuh 1.000-an Lulusan Mahasiswa Metalurgi/Tahun

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular