RI Tambah Impor Beras 1,5 Juta Ton, Ini Alasan Pemerintah

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 October 2023 06:15
Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah memutuskan untuk menambah impor beras pada tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Sebelumnya, kuota impor beras yang sudah dikeluarkan sebanyak 2 juta ton.

Sehingga total jumlah izin impor beras yang dikeluarkan sebanyak 3,5 juta ton. Lantas apa pertimbangan pemerintah menambah kuota impor beras tahun ini?

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengungkapkan tambahan impor beras 1,5 juta ton sudah mulai pembahasan dengan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, produksi beras nasional saat ini terganggu karena bencana el nino.

"Ini baru September, Oktober, masih ada November, Desember, Januari. Jadi nafasnya harus nafas panjang. Makanya kaitannya dengan itu Pak Presiden yang (tambahan impor beras) 1,5 juta ton itu untuk itu. Harus cepat-cepat diadakan," ungkap Arief saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Arief bilang dari 1,5 juta ton tambahan impor beras, sebanyak 600 ribu ton harus sudah tiba di Tanah Air pada Desember 2023 ini.

"600 ribu ton harus masuk 31 Desember," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Arief menyebut dari mana saja tambahan beras impor didatangkan. Selain dari Thailand dan Vietnam, ada juga dari Kamboja.

"Kamboja cuma 10 ribu ton, yang lainnya sekitar 1 juta, 1 juta itu dari Vietman dan Thailand. China gak ya," ucapnya.

Arief pun membeberkan produksi beras nasional sampai akhir tahun ini diprediksi hanya bisa mencapai 30 juta ton. Padahal targetnya 31,5 juta ton. Maka dari itu, untuk menambal sisanya agar stok Bulog aman diputuskan menambah kuota impor beras.

"Biasanya 31,5 juta ya, tapi nanti kita lihat sama-sama, karena kan juga baru sampai November nanti kan, nanti kita lihat proyeksinya. Tapi yang jelas, sebelum ini keluar semua kita sudah ganjel dulu stok Bulog supaya stok bulog itu bisa selalu di atas 1 juta ton," jelasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Jokowi Pilih Genjot Produksi Beras Ketimbang Impor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular