Top! Jokowi Pilih Genjot Produksi Beras Ketimbang Impor

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 July 2023 15:36
Presiden Jokowi memberikan keterangan Pers Saat Tinjau Food Estate, Keerom, (6/7/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi memberikan keterangan Pers Saat Tinjau Food Estate, Keerom, (6/7/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo melakukan rapat terbatas mengenai persiapan sektor pangan jelang fenomena cuaca El Nino hingga peningkatan produksi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023). Dalam rapat itu Jokowi memberikan arahan kepada menterinya untuk mengantisipasi fenomena El Nino.

Dalam rapat ini dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

"Yang dibicarakan terkait El Nino, kemudian mempersiapkan produksi khususnya produksi pertanian, pangan, dan yang berikutnya lagi untuk hilirisasi dari pangan tersebut," ungkap Arief Prasetyo Adi.

Terkait arahan Jokowi mengenai El Nino, Arief menjelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diminta untuk menggenjot produksi, melihat saat ini masih terjadi hujan.

"Jadi yang jelas Pak Mentan diminta untuk menggenjot produksi, jadi mumpung masih ada hujan kemudian boleh tanam. Sehingga 110 hari kemudian kita masih punya beras," kata Arief.

Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)Foto: Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)
Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)

Sementara Perum Bulog ditugaskan untuk menyerap produksi petani untuk menambah stok cadangan beras. Pada kesempatan itu, Jokowi tidak menyinggung soal impor beras.

"Pak Budi Waseso sebagai Dirut Bulog ditugaskan untuk menyerap produksi petani. Kemudian back up-nya yang 2 juta ton sudah diputuskan untuk direct import itu baru terealisasi 500 ribu ton, yang 700 ribu ton kemarin itu diambil dari panen dalam negeri," jelasnya.

Selain itu Arief juga menjelaskan dalam fenomena memanasnya suhu muka laut, yang bisa memicu cuaca ekstrem ini pemerintah juga sudah sudah memberikan bantuan pangan kepada masyarakat.

"Dalam perjalanannya dari Januari sampai dengan Juli sudah mengeluarkan berasnya 600 ribu ton untuk bantuan pangan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat. Datanya dari Kemensos kemudian yang 600 ribu ton lagi untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)," tuturnya.


(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Tegaskan Stok Beras RI Aman, Ternyata Ini Alasannya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular