Siap-siap Ancaman Ini Intai RI, Capres Bisa Pakai Jurus Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
10 July 2023 10:15
Kekeringan di Cibarusah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kekeringan di Cibarusah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis pangan menjadi momok mengerikan bagi semua negara, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin negara di masa depan yang peduli dan memiliki perhatianĀ untuk menggenjot produksi pangan lokal.

Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian mengatakan, calon presiden 2024 harus memiliki perhatian untuk menggenjot pangan lokal, untuk itu calon pemimpin itu harus memberdayakan petani lokal dengan memberikan insentif yang berkeadilan kepada para petani.

"Karena kalau insentifnya kurang maka petani itu akan kekurangan minat untuk produksi, jadi pemerintah dalam hal ini harus menyediakan harga yang berkeadilan dan juga memotong rantai distribusi agar margin-nya itu lebih besar di petani bukan di middleman," kata Eliza kepada CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).

Sementara sekarang ini, lanjut Eliza, pemerintah saat harga tinggi langsung memutuskan untuk impor untuk menekan lonjakan harga yang terjadi, dan betul harga langsung turun, namun petani tidak pernah merasakan dari kenaikan tersebut karena petani hanya price taker, sedangkan harga ditentukan oleh para bandar.

"Sekarang ini kan pemerintah kayak harga aja itu kadang, harga tinggi pemerintah langsung impor dan harga langsung turun. Di tingkat petani, tapi petani ini tidak merasakan dari kenaikan harga tersebut karena si petani ini price taker dan harga-harga itu banyak ditentukan oleh bandar-bandar," ujarnya.

"Nah jadi mau naik atau mau turun harga di produsen itu tetap mirip-mirip seperti itu saja tidak terlalu beda jauh range-nya, antara kenaikan harga di tingkat produsen dengan di tingkat middle man," sambung Eliza.

Oleh karena itu, menurut Eliza, calon presiden yang kedepannya diharapkan dapat memberikan insentif yang berkeadilan untuk petani, agar petani kembali bergairah untuk memproduksi.

"Jadi kalau para petani itu tertarik atau bergairah untuk memproduksi, maka supply (persediaan) itu akan meningkat. Nah kalau supply meningkat kan kita jadi aman tidak kekurangan lagi," tutur dia.

Selanjutnya, Eliza juga mengharapkan sosok pemimpin yang bisa mempercepat adanya penyediaan integrasi data pangan, karena kalau berlarut tidak ada integrasi data, pemerintah bakal secara terus-menerus saling menyalahkan.

"Misalnya seperti di antara Kementerian/Lembaga, karena ada perbedaan data, jadi tidak ada presisi atau keputusan. Karena tidak berbasis data yang valid dan tidak ada keseragaman data," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amankan RI dari Krisis Pangan, Segini Dana Dihabiskan Jokowi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular