
Jokowi Blak-Blakan Dunia Krisis Pangan Hingga Sulit Cari Beras

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kondisi dunia yang mengalami krisis pangan. Kondisinya membuat Indonesia sulit untuk mencari pembelian beras impor.
Hal ini diungkapkan Jokowi ketika meresmikan pabrik Amonium Nitrat milik perusahaan pantungan PT Pupuk Kaltim, PT Dahana, dan PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024).
Diketahui hampir semua negara yang mengerem ekspor pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Akibatnya, harga gandum dan beras merangkak naik. Perubahan iklim dan gangguan rantai pasok pun memperparah harganya.
![]() Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras beras impor asal Vietnam tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/1/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
"Dunia sekarang ini sedang mengalami krisis pangan, semua negara sangat berhati-hati terhadap pangan. Dulu kalau kita impor yang namanya beras, gandum, itu begitu sangat mudah kita cari. Sekarang semua negara, 22 negara yang gampang dibeli berasnya ngerem semuanya," kata Jokowi dalam sambutannya.
Untuk itu Jokowi mengungkapkan produktivitas sangat penting. Sehingga pembangunan pabrik pupuk diperlukan untuk menunjang produksi. Terlebih saat ini banyak bahan baku pupuk yang saat ini masih impor. Sehingga ia mengapresiasi pembangunan pabrik pupuk amonia.
"Beberapa komponen dan bahan baku pupuk kita masih impor, sehingga kemandirian itu menjadi tidak kita miliki. Oleh sebab itu saya apresiasi dan hargai upaya keras pembangunan industri amonium nitrat ini," terangnya.
(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Editor's View: RI Jor-Joran Impor Beras, Tanda Apa?