
42 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Himalaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir bandang di Pegunungan Himalaya, India telah merenggut 42 korban jiwa dan 150 orang lainnya dilaporkanĀ hilang dan masih dalam pencarian. Disebutkan, bencana tersebut dipicu oleh meluapnya danau glasial.
Pihak berwenang di Sikkim mengatakan bencana tersebut terjadi menjelang hari raya dan musim pariwisata, sehingga diperkirakan ada sekitar 22.000 orang yang terkena dampak bencana ini.
Kepala Sekretaris Sikkim Vijay Bhushan Pathak mengatakan tim penyelamat telah menemukan 20 jenazah di negara bagian tersebut dan 22 di negara bagian tetangga di hilir, Benggala Barat. Di antara 22 orang tersebut, ada enam personel militer India yang hanyut dari Sikkim.
Sementara itu, jumlah orang hilang meningkat menjadi 142 orang, termasuk 15 personel militer.
Javed Ahmed Ansari, seorang pemilik bisnis arung Jeram yang tinggal di Lembah Teesta, mengaku mendapatkan telepon dari warga lainnya, memperingatkan permukaan sungaiĀ berpotensi meluap pada pukul 3 pagi
"Kami berlari menuju bukit di hutan... Kami melihat rumah-rumah tersapu. Sekarang saya hanya bisa melihat lantai pertama rumah kami yang dipenuhi pasir, semuanya terendam," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (7/10/2023).
Danau Lhonak di negara bagian Sikkim yang bergunung-gunung di timur laut itu, meluap pada hari Rabu waktu setempat. Ini terjadi setelah hujan deras memicu hujan lebat dan longsoran salju, menyebabkan banjir besar di sungai Teesta.
Bencana ini dinilai sebagai salah satu bencana terburuk di kawasan Himalaya dalam lebih dari 50 tahun terakhir. Serangkaian peristiwa cuaca ekstrem yang baru terjadi juga menyebabkan kerusakan luas di Pegunungan Himalaya. Para ahli memandang ini tidak terlepas dari perubahan iklim.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Dihantam Topan, 2 Orang Tewas!
