Banjir Bandang & Tanah Longsor Tewaskan 60 Orang Usai Hujan Lebat

linda hasibuan, CNBC Indonesia
16 August 2025 15:30
Pemandangan umum daerah yang terkena banjir mematikan yang disebabkan oleh hujan deras dan tiba-tiba di kota Chasoti, distrik Kishtwar, Kashmir India, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Stringer)
Foto: Pemandangan umum daerah yang terkena banjir mematikan yang disebabkan oleh hujan deras dan tiba-tiba di kota Chasoti, distrik Kishtwar, Kashmir India, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanah longsor dan banjir bandang terjadi di desa Chasoti, Kashmir India pada hari Kamis (14/8). Tim penyelamat menggunakan sekop dan alat berat untuk mencari korban selamat di bawah bongkahan batu dan puing pada hari Jumat (15/8).

Sebelumnya, banjir maut ini dipicu oleh hujan lebat. Banjir itu menewaskan sedikitnya 60 orang dan 200 orang lainnya hilang.

Banjir itu juga menghanyutkan para peziarah yang telah berkumpul untuk makan siang sebelum mendaki bukit menuju situs keagamaan populer. Bencana ini merupakan yang kedua di Himalaya dalam waktu kurang dari seminggu.

"Kami mendengar suara keras, lalu banjir bandang dan hujan es datang. Orang-orang berteriak, sebagian jatuh ke Sungai Chenab, dan lainnya terkubur di reruntuhan," kata Rakesh Sharma, salah satu peziarah yang selamat

Adapun barang-barang milik korban seperti tas dan pakaian tampak berserakan di antara lumpur dan tiang listrik yang patah. Tim penyelamat menyeberangi jembatan darurat dengan tali untuk mengevakuasi korban dari wilayah terdampak.

"Setidaknya 60 orang tewas, lebih dari 100 orang terluka, dan 200 lainnya masih hilang, ungkap Kepala Menteri Jammu dan Kashmir," kata Omar Abdullah, kepada wartawan pada hari Jumat (16/8).

Pegunungan Himalaya memang rawan banjir dan tanah longsor, tetapi beberapa ilmuwan mengatakan intensitas dan frekuensi kejadian ini meningkat akibat perubahan iklim.

Machail Yatra adalah ziarah populer ke kuil Machail Mata di dataran tinggi Himalaya, salah satu manifestasi Dewi Durga. Para peziarah berjalan kaki ke kuil dari Chasoti, tempat berakhirnya jalur kendaraan.

Insiden terjadi seminggu lebih setelah banjir dan tanah longsor serupa melanda seluruh desa di negara bagian Uttarakhand, Himalaya.

"Alam telah menguji kita. Dalam beberapa hari terakhir, kita harus menghadapi tanah longsor, hujan deras, dan bencana alam lainnya," ujar Perdana Menteri Narendra Modi di awal pidatonya yang berdurasi hampir dua jam pada peringatan hari kemerdekaan ke-79 negara tersebut.

Hujan deras, menurut Departemen Meteorologi India, adalah hujan deras yang tiba-tiba dan deras dengan curah lebih dari 100 mm (4 inci) hanya dalam satu jam yang dapat memicu banjir, tanah longsor, dan kerusakan mendadak, terutama di wilayah pegunungan selama musim hujan.

Di negara tetangga Nepal, setidaknya 41 orang tewas, 21 orang hilang, dan 121 orang luka-luka akibat banjir, hujan lebat, tanah longsor, dan hujan es sejak hujan monsun awal dimulai pada bulan Juni tahun ini, menurut data yang diberikan oleh badan penanggulangan bencana negara tersebut.

Sementara itu, lebih dari 50 orang tewas semalam dalam insiden terkait hujan di wilayah pegunungan utara Pakistan. Banjir dan runtuhnya atap rumah menyebabkan kematian tersebut.

Di Kashmir yang dikuasai Pakistan, delapan orang tewas-termasuk enam anggota keluarga yang terkubur di rumah mereka-dan evakuasi wisatawan domestik masih berlangsung.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Bumi Makin Nyata, Longsor Besar Hantam Tetangga RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular