Internasional

Gawat! Gelombang Baru Covid Muncul di Tetangga RI

luc, CNBC Indonesia
06 October 2023 17:30
Orang-orang berjalan di distrik Kreta Ayer Singapura, yang dikenal sebagai Chinatown. (NurPhoto via Getty Images)
Foto: Orang-orang berjalan di distrik Kreta Ayer Singapura, yang dikenal sebagai Chinatown. (NurPhoto via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura kembali dihantam gelombang infeksi Covid-19, dengan lebih banyak orang diperkirakan akan jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit dalam beberapa minggu mendatang. Kondisi tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Jumat (6/10/2023).

Meskipun demikian, ia mengatakan tidak ada rencana untuk memberlakukan pembatasan sosial apapun, seperti gelombang terakhir yang terjadi pada Maret hingga April.

Berbicara pada peresmian Stepping Stones Rehabilitation Centre and Serenity Centre di Institut Kesehatan Mental, Ong mengungkapkan bahwa perkiraan kasus harian telah meningkat dari sekitar 1.000 pada tiga minggu lalu menjadi 2.000 selama dua pekan terakhir.

Rentetan kasus ini sebagian besar disebabkan oleh dua varian - EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 - yang keduanya merupakan turunan dari varian XBB Omicron.

"Jika digabungkan, penyakit-penyakit tersebut kini menyumbang lebih dari 75% kasus harian kita," kata Ong, dilansir Channel News Asia.

Adapun, selama puncaknya pada April, jumlah infeksi meningkat menjadi sekitar 4.000 kasus per hari.

"Kami akan memperlakukan ini sebagai penyakit endemik, yang sejalan dengan strategi kami, dan kami akan menghadapinya," katanya. "Lagi pula, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru lebih mungkin menyebabkan penyakit parah dibandingkan varian sebelumnya.

Dia mengatakan semua indikasi menunjukkan bahwa vaksin yang ada saat ini terus bekerja dengan baik dalam melindungi masyarakat dari penyakit parah jika terinfeksi oleh varian baru ini.

Namun, dia memperingatkan Singapura agar tidak menurunkan kewaspadaannya terhadap Covid-19.

"Dalam beberapa minggu mendatang, kita memperkirakan akan lebih banyak orang yang jatuh sakit, dan jika demikian, maka jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akan meningkat. Waktu tunggu akan meningkat," katanya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Singapura Naik 2X Lipat & Tembus 20 Ribu, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular