Internasional

Kenapa Metro Bank Inggris Gonjang-Ganjing, Terancam Collapse?

sef, CNBC Indonesia
06 October 2023 07:00
Seorang calon nasabah memasuki cabang pertama bank high street Inggris yang baru, Metro Bank, di London. (AP Photo/Alastair Grant)
Foto: Seorang calon nasabah memasuki cabang pertama bank high street Inggris yang baru, Metro Bank, di London. (ASSOCIATED PRESS/Alastair Grant)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Metro Bank di Inggris mendadak anjlok 30%, Kamis (5/10/2023). Ini setelah sebuah fakta terungkap bahwa pemberi pinjaman tersebut bersiap untuk meminta ratusan juta pound kepada investor untuk menopang neracanya.

Hal ini pun berdampak bagi bank dan nasabahnya. Lalu apa yang terjadi?

Bank Menghadapi Masalah Keuangan Serius?

Mengutip The Guardian, juru bicara Metro Bank yang diluncurkan oleh miliarder Amerika Vernon Hill pada tahun 2010, mengatakan pihaknya tidak menghadapi ancaman langsung apa pun dan beroperasi seperti biasa. Metro sendiri memiliki sekitar 2,7 juta pelanggan dan 76 cabang serta dana nasabah sebesar £15,5 miliar (sekitar Rp 295 triliun) di Inggris.

Mengapa Membutuhkan Uang?

Metro Bank mengaku membutuhkan lebih banyak uang untuk memastikannya dapat terus berkembang. Tanpa tambahanan dana, kemampuan bank untuk memberikan pinjaman akan terancam.

Permasalahannya adalah bank beroperasi sesuai dengan kebutuhan permodalannya. Ini mengacu pada jumlah aset yang dimiliki oleh bank yang dapat dijual dalam waktu singkat jika bank menghadapi kerugian yang tidak terduga.

Metro Bank berharap untuk mengurangi persyaratan tersebut dengan mendapatkan izin dari Bank of England untuk menggunakan model internalnya sendiri untuk menilai risiko hipoteknya. Namun, permintaan tersebut ditolak pada awal September, sehingga memicu aksi jual beberapa minggu terakhir.

Bank tersebut masih beroperasi dalam batas permodalan regulator, namun melakukannya dalam "buffer". Ini berarti bank perlu mengumpulkan lebih banyak uang tunai dari investor untuk mengembangkan bisnisnya dengan cara yang berarti.

Namun ada beberapa hal yang mendesak, mengingat utangnya senilai £350 juta perlu dibiayai kembali. Ini ymengharuskan investor untuk mengajukan sejumlah uang tunai baru, paling cepat pada tahun depan, dan paling lambat pada bulan Oktober 2025.

Mengapa Orang-Orang Khawatir?

Investor sangat waspada terhadap goyangan di sektor perbankan dunia saat ini. Hal itu menyusul krisis kecil pada bulan Maret yang mengakibatkan jatuhnya tiga bank regional AS, termasuk Silicon Valley Bank kemudian disusul Credit Suisse- pemberi pinjaman terbesar di Swiss- yang bangkrut beberapa minggu kemudian.

Namun memang, ada beberapa kekhawatiran mengenai profitabilitas Metro Bank di masa depan. Rabu, lembaga pemeringkat Fitch sempat menempatkannya pada "rating watch negative", dengan mengatakan ada risiko jangka pendek terhadap "stabilisasi model bisnis, penyangga modal dan pendanaan telah meningkat".

Meski begitu, Pengawas Bank Sentral Inggris, Prudential Regulation Authority (PRA), terus melanjutkan pemantauan standar terhadap operasi Metro. Pemimpin Metro, Robert Sharpe bahkan telah bertemu dengan PRA pada hari Kamis.

"Ketika terjadi masalah di sektor perbankan, akan ada kekhawatiran mengenai risiko penularan," kata direktur investasi di AJ Bell, Russ Mould, memberi komentar.

"Tetapi sebenarnya, Metro Bank telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan dan telah membuat banyak kesalahan," tambahnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Skandal Guncang Perbankan Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular