
Punya Produk Ramah Lingkungan, Lixil Siap Dukung IKN

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur memiliki banyak peluang yang bisa dimanfaatkan banyak Industri, khususnya sektor property.
Peluang ini pun tak luput dilihat oleh Lixil Group, perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang produk teknologi air dan perumahan.
Melalui dua core bisnisnya yang bernama Lixil Housing Technology (LHT) dan Lixil Water Technology (LWT), perusahaan ini siap untuk ikut ambil bagian dalam mendukung pembangunan di proyek IKN.
Seperti diketahui, bisnis LHT adalah memproduksi berbagai produk pendukung perumahan, seperti kusen, jendela, pintu, bahan bangunan eksterior, dan bahan perabotan interior yang nyaman untuk ruangan rumah.Sementara LWT memproduksi peralatan kamar mandi dan sanitasi, dengan brand INAX, GROHE, dan American Standart.
"Company mission kita adalah make better home quality. Kita mau meningkatkan kualitas hidup di indonesia. IKN akan lebih besar 4 kali dari Jakarta, akan ada banyak orang. Jadi kita punya tanggung jawab untuk dukung mereka memiliki kualitas rumah yg lebih baik," ujar Seto dalam dalam diskusi terbatas bersama awak media, Rabu (4/10/2023).
Sejalan dengan komitmen IKN yang mengutamakan aspek tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) di setiap proyek pembangunan, Lixil juga menerapkan prinsip berkelanjutan melalui Visi Lingkungan 2050.
Visi itu bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 dari proses bisnis, produk, dan pelayanan dengan target emisi nol bersih. Ini diwujudkan lewat bahan dasar yang mampu mengurangi 97% penghasilan karbondioksida.
Perusahaan juga mengurangi jumlah penggunaan plastik, mendaur ulang plastik, dan mengembangkan bahan alternatif. Setiap pohon yang ditebang dari hutan milik Lixil untuk bahan material plastik, Lixil akan kembali menanam pohon yang bisa ditumbuhkan dan digunakan kembali.
Aspek keberlanjutan ini juga terus dikembangkan Lixil dengan melengkapi 3 tren utama konsumen di Indonesia. Tren pertama adalah health and wellbeing (kesehatan dan kesejahteraan), kedua sustainability (keberlanjutan), dan ketiga urbanization (urbanisasi).
Leader of Lixil Water Technology for Asia Pacific, Satoshi Konagai mengatakan tren kesehatan dan kesejahteraan merupakan dua komponen yang terpisah. Yang pertama adalah kesejahteraan, di mana banyak orang saat ini di kamar mandi bukan hanya sekadar ingin membersihkan diri, namun juga untuk bersantai.
"Jadi misalnya, seperti istri saya, kami punya tiga anak laki-laki, mereka berteriak-teriak dan saya sendiri sedang bekerja di rumah (melalui zoom). Jadi istri saya sangat stres. Jadi dia perlu bersantai. Jadi dia pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersantai. Jadi tren ini saya yakin akan terjadi di Indonesia," jelas Satoshi.
Sub komponen lainnya adalah kebersihan. Saat ini, toilet adalah salah satu area yang paling bisa menimbulkan penyakit, apalagi saat pandemi Covid yang telah usai. Untuk itu, kini masyarakat Indonesia lebih tertarik pada kamar mandi yang memiliki tingkat kebersihan yang tinggi.
Lixil dalam hal ini memakai berbagai inovasi bahan toilet, mulai dari keramik dan bahan bathtub maupun water closet yang bisa menyerap kuman sehingga bebas dari segala jenis penyakit.
Selain itu, ada merek SATO dari LIXIL menawarkan solusi sanitasi dan kebersihan yang terjangkau telah meningkatkan akses terhadap sanitasi dasar bagi sekitar 45 juta orang. Merk SATO sendiri sudah diluncurkan di pasar Indonesia pada bulan Mei tahun ini.
Lalu tren kedua yakni keberlanjutan yang diwujudkan Lixil melalui penghematan energi, penghematan air, serta berperan dalam ekonomi sirkular dan juga emisi karbon Net Zero.
Sedangkan tren ketiga yakni urbanisasi. Di daerah ibu kota seperti Jakarta, ruang hidup semakin kecil. Sehingga Lixil memanfaatkan hal ini menciptakan produk unggulan dan ruang yang lebih kompak.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lixil Ungkap Peluang dan Tantangan Bisnis di Indonesia