
Lixil Ungkap Peluang dan Tantangan Bisnis di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Lixil Group, perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang produk teknologi air dan perumahan, berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat melalui produk, dan layanan mereka. Director, Representative Executive Officer, President & Chief Executive Officer Lixil Corporation, Kinya Seto mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar potensial bagi Lixil seiring perekonomian nasional yang stabil dan terus bertumbuh.
Permintaan akan produk sanitasi dan perumahan pun diproyeksikan akan meningkat, karena menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Di Indonesia perusahaan memiliki dua core bisnis, yakni Lixil Housing Technology (LHT) dan Lixil Water Technology (LWT).
LHT memproduksi berbagai produk perumahan, seperti kusen, jendela, pintu, bahan bangunan eksterior, dan bahan perabotan interior yang nyaman untuk ruangan rumah. Sementara LWT memproduksi peralatan kamar mandi dan sanitasi, dengan brand INAX, GROHE, dan American Standart.
Lixil telah memiliki dua pabrik di Indonesia, yakni produksi toilet merek American Standard dan pabrik untuk kebutuhan produk perumahan. Seto mengatakan sebagian besar pekerja di area produksi merupakan sumber daya manusia (SDM) lokal yang dibekali pelatihan Experience Center.
"Kami memiliki keyakinan yang kuat untuk mengetahui bagaimana kami harus bisa membuat produk itu (yang bermanfaat bagi masyarakat)," ujar Seto dalam diskusi terbatas bersama awak media, Rabu (4/10/2023).
Selain fokus pada produksi, Lixil juga berkomitmen pada prinsip sustainability. Hal ini dibuktikan melalui teknologi yang disematkan pada produk toiletnya, sehingga mampu menghemat air hingga 20% sampai 40%.
Meski begitu, Seto mengakui masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya kualitas air di Indonesia yang kurang baik, karena masih ada kebiasaan buang sampah di aliran air. Hal ini membuat aliran air yang akan digunakan menjadi terkontaminasi dan berbahaya.
Untuk itu, Lixil menghadirkan inovasi yang dapat memurnikan dan meningkatkan kualitas air yang akan digunakan. Dengan begitu penyakit akibat sanitasi seperti diare pun bisa diatasi. Berbagai produk Lixil menurut Seto pun bisa didapatkan dengan harga murah, sekitar US$ 5 atau sekitar Rp 70 ribu rupiah.
"Hanya US$ 5, jadi segmen yang paling bawah bisa akses produk ini. Itu yg membedakan Lixil dengan yang lain. Kalau dilihat ada juga Grohe untuk segmen premium, Inax di bawahnya Grohe, American Standard untuk market mass, dan kita punya dari yang harganya paling murah untuk kebutuhan kamar mandi bersih dan sehat," kata dia.
Sementara dari sisi produk perumahan, Lixil juga berkomitmen mengurangi emisi dan menggunakan bahan dasar yang mampu mengurangi 97% penghasilan karbondioksida. Seto mengatakan Lixil memastikan penggunaan sumber daya yang terbatas secara berkelanjutan.
Perusahaan juga mengurangi jumlah penggunaan plastik, mendaur ulang plastik, dan mengembangkan bahan alternatif. Setiap pohon yang ditebang dari hutan milik Lixil untuk bahan material plastik, Lixil akan kembali menanam pohon yang bisa ditumbuhkan dan digunakan kembali.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PUPR dan UGM Temukan Solusi Pengelolaan Air Bersih & Sanitasi
