Internasional

Negara Ini Nyaris Bangkrut, Presiden 'Pede' Nyapres 3 Periode

luc, CNBC Indonesia
03 October 2023 20:40
Presiden Mesir,  Abdel-Fattah el-Sissi. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: Presiden Mesir, Abdel-Fattah el-Sissi. (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah mengonfirmasi bahwa ia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga pada pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang.

Pemilu tersebut, yang diperkirakan akan dimenangkan oleh el-Sisi, terjadi ketika Mesir sedang bergulat dengan krisis ekonomi, rekor inflasi, nilai mata uang lokal yang terdepresiasi tajam, dan klaim dari oposisi politik bahwa para kandidatnya mengalami pelecehan dan intimidasi.

"Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri saya sendiri untuk mewujudkan impian tersebut selama masa jabatan presiden yang baru," kata el-Sisi, membuat pengumuman tersebut dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Senin (2/10/2023).

"Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir untuk berpartisipasi dalam kancah demokrasi ini untuk memilih dengan hati nurani patriotik mereka siapa yang layak," katanya., dilansir Al Jazeera.

Diperkirakan 65 juta warga Mesir dilaporkan berhak memilih dalam pemilu, yang akan diadakan selama tiga hari mulai 10 hingga 12 Desember. Warga Mesir yang tinggal di luar negeri akan dapat memberikan suara mereka pada tanggal 1-3 Desember.

Sejumlah politisi telah mengumumkan pencalonan mereka untuk menjadi presiden, namun tidak ada yang memberikan tantangan serius bagi el-Sisi, yang telah berkuasa sejak 2014 setelah memimpin tentara untuk menyingkirkan Presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohammed Morsi, dari Ikhwanul Muslimin pada 2013.

El-Sisi diumumkan sebagai pemenang pemilu presiden tahun 2014 dan 2018 dengan perolehan 97% suara.

Mesir telah menyaksikan tindakan keras terhadap kebebasan berekspresi di bawah pemerintahan el-Sisi dengan ratusan aktivis dan lawan politik dipenjarakan atau diasingkan, yang memicu protes keras dari para aktivis hak asasi manusia.

Ikhwanul Muslimin telah dilarang sebagai organisasi "teroris" dan oposisi politik Mesir yang terpecah-pecah mengatakan mereka mendapat tekanan menjelang pemilu.

Tim kampanye Ahmed al-Tantawi, mantan anggota parlemen dan calon penentang el-Sisi yang paling menonjol, mengeluh bahwa warga dihambat ketika mereka mencoba mendaftarkan dukungan mereka terhadap pencalonannya.

Calon kandidat memerlukan 25.000 tanda tangan publik atau dukungan dari 20 anggota parlemen yang sangat pro-Sisi untuk mencalonkan diri dalam pemilu.

Banyak dari mereka yang datang ke kantor notaris untuk mendaftarkan dukungan mereka terhadap al-Tantawi diberitahu bahwa sistem pendaftaran tidak berfungsi, diperintahkan untuk kembali lagi nanti atau mendaftar di tempat lain, kata manajer kampanye pejabat oposisi Mohamed Abol Deyar kepada kantor berita Reuters.

Gerakan Demokrasi Sipil, yang merupakan kumpulan beberapa partai oposisi kecil, juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu bahwa telah terjadi sejumlah pelanggaran terhadap warga negara yang mencoba mencalonkan kandidat untuk menentang el-Sisi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi di Negara Muslim Ini Menggila, Tembus 40,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular