Sri Mulyani Happy, Ekonomi RI Tumbuh 5% di 7 Kuartal Beruntun
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keberhasilan pemerintah menjaga daya tahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% selama tujuh kuartal berturut-turut, di tengah dinamika global saat ini.
Ini dia sampaikan saat memberikan kata sambutan dalam acara rapat koordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Dia pun mengucapkan terima kasih juga kepada para pemimpin daerah yang telah membantu merealisasikan capaian itu.
"Jadi tujuh kuartal berturut-turut saat dunia melemah signifikan, semua negara maju dan berkembangan mengalami revisi pertumbuhan ke bawah," tutur Sri Mulyani.
"Ini saya terima kasih ke seluruh pimpinan daerah, terima kasih bapak-bapak pimpinan daerah. Tepuk tangan dong, bapak diberi pujian enggak tepuk tangan, untuk diri sendiri," ungkapnya.
Sri Mulyani mengungkapkan, capaian itu mampu diraih bersama dengan para pemimpin daerah karena dari sisi percepatan transaksi baik untuk penerimaan daerah dan belanjanya sudah melalui digital.
Terutama setelah digalakannya Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) oleh Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) sejak terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Satgas P2DD pada Maret 2021.
Mekanisme transaksi digital di daerah itu menurutnya merupakan implikasi diterapkannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) yang juga menyingkronkan kebijakan belanja dan pendapatan antara pemerintah pusat dan daerah.
"Dan itu tujuan salah satunya adalah harmonisasi kan belanja pusat dan daerah dan meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah," tegasnya.
Sebagai informasi, berikut data pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 7 kuartal terakhir:
- Kuartal II-2023 5,17%
- Kuartal I-2023 5,03%
- Kuartal IV-2022 5,01%
- Kuartal III-2022 5,72%
- Kuartal II-2022 5,44%
- Kuartal I-2022 5,01%
- Kuartal IV-2021 5,02%
(haa/haa)