Tiba-tiba Sebut Saya Tidak Bodoh Depan DPR, Ini Alasan Bahlil

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
02 October 2023 18:00
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat Rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat Rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia terusik dengan ucapan berbagai pihak yang menyebut dirinya pembohong atas rencana investasi perusahaan China Xinyi Glass Holdings Ltd senilai US$ 11,5 miliar atau setara Rp 175 triliun.

Dalam rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (2/10/2023), Bahlil memberikan jawaban menohok atas hal tersebut.

"Ini satu ekosistem besar dan perusahaan ini bukan hanya Xinyi tapi memang dia yang di depan. Jadi ini penting saya luruskan biar tidak ada orang-orang katakan saya ini bodoh," ungkap Bahlil dalam rapat kerja di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (2/10/2023)

Pulau Rempang akan disulap menjadi Rempang Eco Park, di mana salah satu investornya adalah produsen kaca China, Xinyi.

Dalam investasi ini, Xinyi Grup termasuk pabrik pemrosesan pasir silika, industri soda abu, industri kaca panel surya, industri kaca float, industri silicon industrial grade, industri presilicon, industri pemrosesan crystal, hingga industri cel dan modul surya dan lainnya.

.Luas lahan yang akan dikembangkan sekitar 17.600 hektar. Jumlah itu terdiri dari sekitar 10.280 hektar hutan lindung dan 7.572 hektar yang digunakan PT MEG untuk investasi. Dari 7.572 hektar tersebut, pada tahap awal lahan yang akan dikembangkan sekitar 2.000 hektar

"Saya kadang-kadang bingung republik kita informasi liar lebih dari pada yang benar jadi suapaya tidak ada dosa di antara kita kita harus membangun kesepahaman agar ada kerangka objektif data yang benar," paparnya.

Bahlil menyadari hal tersebut tidak terkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Maka dari itu muncul suara miring dan berujung konflik pada 7 September 2023, akibat bentrokan yang terjadi antara warga setempat dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Direktorat Pengamanan Aset BP Batam.

"Kami akuilah bahwa memang dalam proses komunikasi awal terjadi miskomunikasi jujur lah kita, kita harus berani berjiwa besar untuk mengatakan kalau itu ada kekeliruan namun kekeliruan itu bukan tanpa alasan," jelas Bahlil.

Alasan yang diungkapkan, yaitu saat pengukuran lahan dilakukan tim untuk pematokan, beberapa kelompok masyarakat mengira akan langsung relokasi. Kelompok tersebut menghalangi jalan dengan pohon sehingga mengganggu arus lalu lintas.

"Ceritanya ini cikal bakalnya kemudian karena sudah beberapa hari jalan ini ditutup aparat membuka pada saat membuka kemudian saudara saya di sana ya biasa aktivis kan, begitu agak melakukan sedikit gerakan agar kita tidak terbuka jadi masalahnya di situ awalnya itu ditambah lagi dengan informasi-informasi yang beredar lahirlah itu gas air mata," kata Bahlil.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Rapat 2 Jam Bahas Rempang di Istana, Ini Hasilnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular