
AS Cabut dari Proyek Kebanggaan Jokowi, RI Siapkan Jurus Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa terdapat insentif yang akan mendukung terjadinya proses hilirisasi batu bara di Indonesia pasca hengkangnya perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat yakni Air Products and Chemicals Inc. dari proyek kebanggaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa saat ini sudah banyak insentif yang akan digelontorkan oleh pemerintah kepada perusahaan yang hendak melakukan hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). Hal itu diklaim demi mendorong proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di dalam negeri bisa segera terlaksana.
"Di situ kan banyak insentif. Tapi sekarang kita masih mencoba supaya itu (hilirisasi batu bara jadi DME) bisa jalan," jelas Dadan saat ditmui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Selain itu, dia menyebutkan bahwa saat ini untuk bisa menjalankan proyek gasifkasi batu bara di dalam negeri juga sudah didukung oleh berbagai regulasi dan kebijakan dari pemerintah.
"Kebijakan umumnya itu sudah ada, bahwa pemerintah kan mendorong supaya terjadi hilirisasi, tidak hanya di mineral, tapi di batu bara juga kalau bisa itu kan lebih bagus. Termasuk untuk yang selama ini, yang Dimethyl Ether," tambahnya.
Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Suswantono menyatakan, bahwa untuk mendukung hilirisasi batubara tersebut, pemerintah menyediakan tiga insentif bagi perusahaan yang berkomitmen untuk melakukan hilirisasi batubara.
Insentif itu diantaranya: Pertama, pengurangan tarif royalti batubara khusus untuk gasifikasi batubara hingga 0%. Kedua, pengaturan harga batu bara khusus untuk meningkatkan nilai tambah (gasifikasi) yang dilaksanakan di mulut tambang.
"Insentif ketiga ialah masa berlaku Izin Usaha Pertambangan batubara yang dikhususkan pada batubara untuk gasifikasi diberikan sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batubara," terang Bambang seperti dikutip dari website resmi Kementerian ESDM, Jumat (29/8/2023).
Seperti diketahui, program hilirisasi batu bara yang digencarkan Presiden Jokowi hingga kini tak kunjung jalan. Terlebih, ketika perusahaan petrokimia asal AS, yakni Air Products and Chemicals Inc, mundur dari dua proyek gasifikasi batu bara di Indonesia.
Padahal, Presiden Jokowi membanggakan proyek gasifikasi batu bara ini karena bisa menekan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) nasional, dan pada akhirnya bisa menghemat devisa negara.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Cabut, Begini Nasib Proyek Kebanggaan Jokowi..
