
Proyek Kebanggaan Jokowi Macet, RI Siap Guyur Insentif..

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek hilirisasi batu bara sempat mengalami kemacetan akibat dari mundurnya konsorsium yakni Air Products and Chemicals Inc bersama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan juga PT Pertamina (Persero), di Sumatera Selatan.
Proyek hilirisasi batu bara ini kerap dibangga-banggakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Karena kelak, jika proyek ini berjalan, bisa mengurangi impor gas dari luar negeri.
Nasib proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) itu kini memang belum jelas, apakah tetap akan dilanjutkan atau seperti apa. Yang beredar terakhir, pengembangan proyek ini sedang dalam proses mencari konsorsium baru.
Untuk mendorong terciptanya hilirisasi batu bara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menelurkan beragam insentif. Terdapat setidaknya tiga insentif yang akan dikeluarkan oleh Kementerian yang dipimpin oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif itu.
Insentif itu seperti yang dikatakan oleh Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Suswantono. Ia menyatakan bahwa untuk mendukung hilirisasi batubara tersebut, pemerintah menyediakan tiga insentif bagi perusahaan yang berkomitmen untuk melakukan hilirisasi batubara.
Insentif itu diantaranya: Pertama, pengurangan tarif royalti batubara khusus untuk gasifikasi batubara hingga 0%. Kedua, pengaturan harga batu bara khusus untuk meningkatkan nilai tambah (gasifikasi) yang dilaksanakan di mulut tambang.
"Insentif ketiga ialah masa berlaku Izin Usaha Pertambangan batubara yang dikhususkan pada batubara untuk gasifikasi diberikan sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batubara," terang Bambang seperti dikutip dari website resmi Kementerian ESDM, Jumat (29/8/2023).
Bambang menyebutkan, hilirisasi batu bara merupakan strategi pemanfaatan batu bara bernilai tambah sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo dalam hilirisasi industri untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045, sehingga akan memberikan nilai tambah terhadap produk-produk yang dihasilkan.
Batu bara melalui hilirisasi dapat diolah menjadi produk turunan, baik sebagai bahan baku industri maupun sumber energi seperti Dimethyl Ether (DME), Methanol, Synthetic Gas, Hidrogen dan Amonia. Saat ini, beberapa industri hilir batubara telah selesai dibangun, yaitu briket batubara, pembuatan kokas, dan upgrading batu bara
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Cabut dari Proyek Kebanggaan Jokowi, China Masuk?
