Gak Cuma Nikel, Ini Rencana Besar Jokowi untuk Hilirisasi RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 27/09/2023 21:40 WIB
Foto: Kegiatan operasi smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini terus menggenjot program hilirisasi di sektor pertambangan. Hal tersebut menyusul kesuksesan hilirisasi komoditas nikel bagi perekonomian RI.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan tak hanya nikel, ke depan pemerintah juga bakal mendorong hilirisasi di mineral lainnya. Mulai dari hilirisasi tambaga, aluminium, bauksit dan lainnya.

"Jadi saya kira ini yang diharapkan bapak presiden adalah kita gak bicara hilirisasi masing-masing komoditas tapi bagaimana membangun industri," ujarnya dalam Program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Rabu (27/09/2023).


Menurut Seto dengan menggabungkan hilirisasi mineral tersebut, nilai tambah yang akan diciptakan akan jauh lebih besar. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah tengah fokus untuk mendorong hilirisasi di sektor tambang agar dapat saling terintegrasi menjadi kesatuan.

"Untuk bauksit misalnya, kami banyak menerima tawaran rencana investasi hilirisasi bauksit ini dimulai dari smelter alumina kemudian aluminium," kata Seto.

Selain itu, Seto juga memperkirakan pasokan tembaga ke depan akan mengalami defisit. Pasalnya, di dalam setiap produksi suatu mobil listrik, setidaknya dibutuhkan 50 kg tembaga.

"Jadi kami sendiri sudah dikontak pabrikan mobil listrik mereka menanyakan, bisa gak Indonesia memberikan suplai tembaga nya untuk mereka. Ya kami bilang bisa asalkan anda mau investasi pabrik mobil listrik di Indonesia," tambahnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Siapkan Insentif Dorong Hilirisasi Batu Bara