Tagih Janji Manis Rp 300 Triliun AS Cs, RI Nego 2 Hal Ini

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 September 2023 17:15
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan untuk bisa memensiunkan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Indonesia dibutuhkan persetujuan tiga menteri.
Foto: Ardi Suratman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia berharap negara maju dapat merealisasikan kesepakatan dana transisi energi, melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan terdapat dua prioritas program transisi energi yang diharapkan dapat masuk dalam pendanaan skema JETP. Antara lain program pensiun dini PLTU batu bara dan pembangunan jaringan listrik 'pintar' yang terkoneksi secara digital (smart grid).

"Kita akan tunggu, kita masih negosiasi ada dua prioritas. Satu mengenai early retirement PLTU batu bara kemudian terkait pembangunan smart grid," kata Seto dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Rabu (27/09/2023).

Lebih lanjut, Seto menjelaskan smart grid berperan penting dalam upaya pemerintah menggenjot bauran energi bersih dari sektor ketenagalistrikan. Terutama untuk pembangkit listrik tenaga angin dan surya yang bersifat intermittent.

"Kedua di Sulawesi ada banyak potensi hydropower yang mungkin bukan Giga Watt, tapi bisa ratusan megawatt. Kalau ini mau dikoneksikan ini jumlahnya cukup besar kita butuh ini. Saya kira ini terus negosiasikan dengan mereka," ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat mengungkapkan pihaknya dan negara-negara maju tergabung dalam G7 berkomitmen mendanai hingga US$ 20 miliar untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi di Indonesia, khususnya untuk meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022), Biden mengatakan, komitmen US$ 20 miliar ini dalam rangka mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mendukung percepatan transisi energi melalui penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

"Kami dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan JETP untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE). Bersama kita memobilisasi US$ 20 miliar dalam pengembangan EBT dan mendukung transisi energi untuk menjauhi batu bara US$ 20 miliar ambisi institusi keuangan untuk transisi energi yang bisa dirasakan dampaknya untuk dunia," tuturnya saat KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

Biden mengatakan, ini juga bisa digunakan untuk mendorong proyek berbasis energi terbarukan seperti mendukung pengembangan kendaraan listrik dan teknologi. "Ini juga bisa menciptakan lapangan kerja dan bisa berkontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim global," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Biden juga mengungkapkan bahwa G7 secara resmi meluncurkan pendanaan global untuk infrastruktur dengan mobilisasi pendanaan hingga US$ 600 miliar untuk lima tahun ke depan.

"Ini untuk pembangunan berkualitas, infrastruktur berkelanjutan, dan investasi rendah karbon untuk negara-negara berpenghasilan menengah (negara berkembang)," tuturnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib! Hibah Dana JETP dari AS Cs Buat RI Cuma Secuil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular