Terbongkar! Begini Celah Jalur Masuk Tekstil Ilegal ke RI

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
27 September 2023 08:30
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mengakui adanya serbuan tekstil ilegal ke Indonesia yang kian meresahkan produsen.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis, Direktorat Jenderal Bea Cukai Muhammad Aflah Farobi mengatakan isu impor tekstil ilegal ini menjadi salah satu prioritas lembaganya.

"Betul, bahwa kami sudah melihat itu dan memang TPT (tekstil dan produksi tekstil) ilegal ini yang jadi prioritas kami bersama-sama untuk mengatasinya," kata Aflah dalam acara Strategi Kebijakan Penerimaan Negara dalam APBN 2024, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

Dia mengatakan ada banyak modus impor tekstil ilegal tersebut. Menurut dia, salah satunya modus yang paling sering yaitu tanpa dokumen atau menggunakan dokumen palsu.

"Memang banyak sekali modusnya, terutama menggunakan modus tanpa dokumen sama sekali atau menggunakan false document," kata dia.

Dia mengatakan kebanyakan tekstil ilegal itu masuk ke Indonesia melalui Pantai timur Sumatera. Dia mengatakan pihaknya berfokus melakukan pencegahan agar tekstil ilegal tidak masuk lagi ke dalam negeri.

"Kami fokus menggunakan sumber daya yang ada dan koordinasi menjaga pantai timur Sumatera yang dimanfaatkan untuk penyelundupan," katanya.

Aflah mengatakan belum bisa memperkirakan nilai dari impor tekstil ilegal ini. Begitupun nilai kerugian negara akibat praktik tersebut. Dia mengatakan Bea Cukai saat ini berfokus untuk mencegah masuknya tekstil ilegal tersebut ke dalam negeri.

"Kalau ada data yang masuk bisa kami telusuri dan kita tarik mundur sehingga bisa kita cari pelakunya," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, Indonesia saat ini darurat impor tekstil ilegal. Dia mengatakan impor tekstil yang masuk Indonesia terus meningkat. Begitu juga dengan impor yang masuk secara ilegal ke pasar RI.

Redma mengutip data dari International Trade Center (ITC), tahun 2022, China mengekspor US$ 6,50 miliar tekstil ke Indonesia. Angka ini naik jika dibandingkan tahun 2021 yang tercatat mencapai US$5,86 miliar, dan tahun 2020 yang nilainya masih di Rp3,79 miliar.

Redma mengatakan pihaknya juga menemukan gap yang semakin besar antara data yang dirilis ITC dengan yang dicatat oleh otoritas China. Tahun 2020, nilai gap impor tekstil dan garmen (HS 50-63) itu US$1,50 miliar. Tahun 2021 naik ke US$ 2,72 miliar dan tahun 2022 mencapai US$ 2,9 miliar.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Tekstil Anjlok di Awal 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular