Sustainable Future 2023

Komitmen Industri Tambang Kurangi Emisi, Ini Kata Pemerintah

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
26 September 2023 17:55
Menerka Nasib Hilirisasi di Era Ekonomi Hijau
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan industri pertambangan gencar mengurangi emisi dengan menerapkan praktik yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Industri ini pun berkomitmen penuh mengurangi bauran karbon emisi mereka dari proses penambangan.

Menurut dia, langkah perusahaan tambang ini pun selaras dengan tuntutan pasar untuk produk pertambangan dengan emisi yang lebih rendah.

"Kalau dari tambang yang kita lihat memang untuk tuntutan buyer atas produk agar mereka emisi ditekan serendah mungkin, jadi bukan hanya tambang tapi juga dari smelternya, itu emisinya harus ditekan serendah mungkin," ujar Seto dalam Sustainable Future CNBC Indonesia, Selasa (26/9/2023).

Menurutnya, banyak perusahaan pertambangan yang kini sudah merencanakan mengurangi PLTU batu bara ini mencapai 15% dengan menggantinya menjadi solar panel dan wind power.

"Saya kira ini satu langkah penting. Di beberapa (perusahaan tambang) di daerah seperti Morowali, mereka sudah punya rencana detail mengurangi emisi co2 batu bara PLTU yang mereka hasilkan," jelasnya.

Pernyataan Seto bukan tanpa dasar. Pemain-pemain besar di industri batu bara faktanya memang telah mengungkapkan janji mereka untuk menurunkan emisi melalui berbagai aksi nyata yang telah dilakukan.

Beberapa perusahaan yang telah menerapkan praktik pertambangan ramah lingkungan seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga PT Bayan Resources Tbk (BYAN). PTBA misalnya, telah menerapkan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi. Hingga Desember 2022, tercatat total areal reklamasi PTBA sudah mencapai 2.151,84 hektar (ha).

Dari sisi operasional, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.

Sementara BYAN menerapkan sistem manajemen risiko, merancang program pemeliharaan, dan menggunakan teknologi yang mengurangi dampak lingkungan. Perusahaan juga melakukan efisiensi energi, seperti penggunaan pemanfaatan energi bersih dan ramah lingkungan, penggunaan biofuel 30% dan kontrol konsumsi bahan bakar.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Masa Depan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular