Jokowi Sebut Harga Beras Terbang Efek Super El Nino, Apa Itu?

Damiana, CNBC Indonesia
22 September 2023 15:15
Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau melanjutkan kenaikan hari ini, Jumat (22/9/2023). Bahkan cetak harga tertinggi baru.

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras medium naik Rp60 ke Rp13.040 per kg dan beras premium naik Rp70 ke Rp14.650 per kg (data pukul 14.17 WIB). Pantauan CNBC Indonesia, harga beras premium di Jakarta hari ini pun sudah ada yang berkisar Rp18.000 per kg.

Saat meninjau langsung pergerakan harga pangan di Pasar Merdeka, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan harga beras memang masih belum turun. Hal itu, kata dia, karena efek Super El Nino yang terjadi dan melanda 7 provinsi di Indonesia.

Hingga berita ini diturunkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) enggan mengonfirmasi terkait Super El Nino di Indonesia.

Hanya saja BMKG sebelumnya menyebutkan, Indonesia saat ini masih mengalami fenomen El Nino moderat. Kondisi ini diprediksi stabil sampai bulan Desember 2023 dan akan berangsur melemah.

Di saat bersamaan, sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan.

Lalu apa itu Super El Nino?

Pakar Lingkungan Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa mengatakan, Super El Nino adalah kondisi di mana kekeringan yang terjadi lebih ekstrem daripada El Nino biasa.

"El Nino adalah fenomena anomali iklim yang terjadi di Samudera Pasifik bagian Timur, sekitar pantai negara Peru. Saat terjadi El Nino, suhu lautan di sekitar Peru atau Samudera Pasifik bagian Timur itu lebih hangat dari biasanya dan lebih hangat dari suhu di bagian barat. Di saat bersamaan, suhu di wilayah laut Indonesia atau Samudera Pasifik bagian barat jadi lebih dingin, biasanya hangat," jelasnya.

"Selain itu, angin juga mengarah ke Samudera Pasifik bagian timur dan hujan di wilayah Amerika Selatan itu semakin banyak dan curahnya tinggi, bisa mencapai 5 mm per hari, yang biasanya hanya kurang dari 1 mm per hari. Di Indonesia, justru uap air jadi lebih sedikit dan terjadi kekeringan," tambah Mahawan.


Di saat bersamaan, kata dia, saat ini juga terjadi IOD positif di Samudera Hindia. Yang memicu efek serupa terhadap iklim di Indonesia, yaitu kekeringan.

"Kalau El Nino terjadi, juga teradi IOD positif, mengakibatkan kondisi lebih kering. Ini perlu jadi perhatian," ujarnya.

Terkait pernyataan Presiden Jokowi soal Super El Nino, Mahawan mengatakan, hal itu bisa saja terjadi.

"Super El Nino berarti efek yang ditimbulkan lebih ekstrem dari kondisi El Nino biasa," sebut Mahawan.

"Kalau rangkuman dari catatan para ilmuwan, tahun 2023 kemungkinan kecil adanya super atau ekstrem El Nino. Ada kemungkinan tapi kecil. Namun ada potensi kemungkinannya (yang kecil itu) meningkat," jelasnya.

Prediksi Curah Hujan

Sementara itu, mengutip situs resmi BMKG, sejumlah daerah di Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori rendah.

Disebutkan, El Nino umumnya mengakibatkan berkurangnya curah hujan di Indonesia. Yang tergantung pada intensitas El Nino, durasi El Nino, dan musim yang sedang berlangsung.

Menurut BMKG, dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juli - Agustus - September - Oktober.

"Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah, yaitu nol sampai 100 mm per bulan," demikian dikutip Jumat (22/9/2023).

"Utamanya pada Agustus-September-Oktober, meliputi Sumatra bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan,": tulis BMKG.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pakai Skenario Terburuk: Agustus-September RI Terancam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular