Tanah Abang Sepi Parah, Tokoh Pedagang Buka Fakta Mengejutkan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
21 September 2023 13:25
Pasar Tn Abang (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pasar Tn Abang (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Tanah Abang selama bertahun-tahun dikenal sebagai pusat distribusi tekstil dan produk tekstil (TPT) ke berbagai daerah, mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Banyak pedagang dari berbagai daerah yang membeli TPT di Pasar Tanah Abang untuk dijual lagi di daerahnya.

Kini, kondisinya berbalik. Banyak pedagang Tanah Abang yang ditinggal pembeli bahkan pelanggan, dari yang semula jualan skala besar kini untuk bisa menjual sekian helai pun sudah bersyukur.

"Suasana seperti itu jauh berkurang. Pedagang daerah, karena mereka sudah punya jaringan ke pusat produksi di Jawa, mereka bisa langsung order ke produsen langsung. Bahkan ada yang modal konveksi, banyak juga yang produksi sendiri," kata Tokoh Pedagang Tanah Abang Yasril Umar kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/9/2023).

Terpangkasnya rantai pasok yang kini tidak begitu banyak melibatkan pedagang Pasar Tanah Abang membuat omzet menurun jauh. Di sisi lain, banyak pedagang di luar pasar yang berjualan secara non-formal dan kemudian merebut kue dari pedagang yang secara resmi berjualan di pasar.

"Yang dikeluhkan pedagang daya beli sangat rendah, kemudian maraknya perdagangan online terus di luar pasar tanah Abang ada pedagang non formal jualan di lokasi sekitar Pasar Tanah Abang. ini dampak ke pedagang Tanah Abang. Pedagang daerah yang biasa grosir ke Pasar Tanah Abang mereka langsung ke pasar non-formal di sekitar Pasar Tanah Abang," tutur Yasril.

"Ini sudah beberapa kali disampaikan pemerintah dan DPRD sampai sekarang belum ada tanggapan, tindakan. Dulu pernah diajukan usulan gimana kalau pedagang nonformal diajak masuk ke dalam pasar? Lalu dikasih fasilitas kemudahan agar mereka bisa berdagang secara sehat dengan pedagang existing yang ada, tapi sekarang nggak jalan," lanjutnya.

Ditinggal Tenant

Persaingan yang dirasa tidak sehat itu membuat pedagang di Pasar Tanah Abang kian terhimpit. Sementara itu, sebagian pedagang yang sudah mulai beralih ke platform belanja online pun mulai meninggalkan pasar ini.

"Memang sudah lama di Lantai 3A Blok B lantai 5, bahkan di 3A hampir 1 lantai kosong karena dulu dipakai untuk pedagang online. Tapi pedagang online ngerasa dari rumah aja bisa dagang akhirnya kosong, dulu oleh pengelola sebelumnya dikasih fasilitas untuk pedagang online dagang di situ. Kalau lantai 5 dampak 3A kosong mereka banyak meninggalkan kios," sebut Yasril.

Ia khawatir bakal semakin banyak kios di Pasar Tanah Abang yang tutup sehingga membuat geliat pasar ini semakin redup. Padahal, Pasar Tanah Abang sempat disebut-sebut sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara.

"Lantai kosong udah lama terjadi. Mungkin dua tahun ini kosong apalagi Covid-19. Mereka lebih nyaman dagang dari rumah kantor mereka sendiri, padahal mulanya ada satu lantai diblok hanya untuk pedagang-pedagang online," ujar Yasril.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Nataru Tak Terasa, Pedagang Pasar Tanah Abang Ngaku Sepi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular