Produksi Beras Kamboja Ternyata Kalah dari RI, Ini Buktinya

Damiana, CNBC Indonesia
20 September 2023 20:00
Ilustrasi Sawah di Kamboja. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Sawah di Kamboja. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tengah melakukan banyak penjajakan ke banyak negara untuk rencana pengadaan beras impor tahun depan. Salah satunya dengan Kamboja, yang telah memberikan kepastian kepada Jokowi.

Kamboja dikabarkan telah menyanggupi untuk memasok 250 ribu ton beras per tahun ke Indonesia. Meski, masih dalam penjajakan antarpemerintah dan antarperusahaan.

Lalu, mengapa Kamboja? Apakah produksi beras Kamboja sangat berlebihan?

Mengutip ASEAN Agricultural Commodity Outlook yang dirilis ASEAN Food Security Information System (AFSIS) edisi 30 Juni 2023, produksi gabah-beras Kamboja ternyata hanya seperlima produksi Indonesia.

Tercatat, produksi gabah Kamboja tahun 2022 ditaksir hanya 11,623 juta ton, atau hanya 21,22% dari produksi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 54,748 juta ton. Dan, tahun 2023 ini, produksi gabah Kamboja ditaksir mencapai 11,971 juta ton, atau 21,02% produksi Indonesia yang diprediksi mencapai 56,944 juta ton.

Luas area pertanaman padi di Kamboja pada tahun 2022 ditaksir mencapai 3,40 juta hektare (ha), sedangkan Indonesia mencapai 10,46 juta ha. Angka ini diprediksi naik masing-masing jadi 3,35 juta ha dan 10,82 juta ha untuk Kamboja dan Indonesia pada tahun 2023.

Produktivitas tanaman padi/ gabah di Indonesia juga masih di atas Kamboja. Yaitu, 3,52 ton per ha, sementara Indonesia mencapai 5,24 ton per ha di tahun 2022.

Tahun 2023, produktivitas padi di Kamboja ditaksir mencapai 3,58 ton per ha dan tahun 2024 jadi 3,64 ton per ha.

Sedangkan produktivitas padi di Indonesia diprediksi naik jadi 5,26 ton per ha tahun 2023 dan jadi 5,28 ton per ha di tahun 2024.

Lalu, bisakah Kamboja jadi sumber impor beras Indonesia?

Mengutip sumber data yang sama, ternyata konsumsi beras di Kamboja tak sebesar konsumsi di Indonesia.

Konsumsi beras di Kamboja tahun 2022 ditaksir mencapai 5,529 juta ton, dari produksi mencapai 7,439 juta ton. Dengan stok awal tahun 2022 sebanyak 1,646 juta ton, Kamboja masih memiliki stok akhir tahun 2022 sebanyak 2,918 juta ton.

Angka itu sudah memperhitungkan ekspor sebanyak 637.004 ton, dan tanpa impor.

Berbeda dengan Indonesia, di mana konsumsi beras nasional tahun 2022 ditaksir mencapai 36,320 juta ton. Dengan produksi tahun 2022 diprediksi sebanyak 35.050 juta ton, berarti Indonesia seharusnya defisit pasokan beras di tahun 2022.

Hanya saja, ketersediaan beras nasional tahun 2022 masih ditopang stok akhir tahun 2021 yang sebanyak 5,272 juta ton. Dan impor sebanyak 64.895 ton.

Sehingga, Indonesia tak mengalami defisit dan diprediksi memiliki stok akhir sebanyak 4,064 juta ton.

Untuk tahun 2023, produksi beras Kamboja diprediksi bisa mencapai 7,661 juta ton, sedangkan Indonesia bisa mencapai 36,455 juta ton. Kamboja tak memiliki impor, sedangkan Indonesia mengimpor beras. Konsumsi beras Kamboja ditaksir sebanyak 6,240 juta ton, sedangkan di Indonesia diprediksi mencapai 35,252 juta ton.

Data tersebut menunjukkan, produksi beras di Indonesia hampir habis sepenuhnya dikonsumsi di dalam negeri. Sebab, tahun 2022, Indonesia tercatat hanya mengekspor 2.793 ton beras. Dan tahun 2023 diproyeksikan hanya mengekspor 1.964 ton.

Seperti diketahui, Jokowi dalam 2 tahun terakhir, memerintahkan Perum Bulog mengimpor beras untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP). Pada akhir tahun 2022 lalu, Bulog ditugaskan mengimpor beras 500.000 ton, yang realisasinya berlanjut sampai tahun 2023.

Lalu, Jokowi kembali mengizinkan impor beras sebanyak 2 juta ton untuk kuota sampai akhir tahun 2023.

Badan Pangan Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari-Agustus, Indonesia mengimpor beras paling banyak dari Thailand dengan volume mencapai 801.720,85 ton, disusul Vietnam 673.970,25 ton, lalu India sebanyak 66.188,65 ton.

Di mana, total impor beras RI sepanjang periode tersebut tercatat sebanyak 1,59 juta ton, melonjak dibandingkan periode sama tahun 2022 yang tercatat sebanyak 241.441,14 ton.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kamboja Pemasok Baru Beras ke RI, Siap Kirim 1 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular