ASEAN INDO-PACIFIC FORUM 2023

BBM Dicampur Etanol, Luhut Minta Ini ke Pertamina

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
06 September 2023 19:15
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram @luhut.pandjaitan)
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram @luhut.pandjaitan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan studi terlebih dahulu atas rencana pencampuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin, khususnya Pertalite (RON 90), dengan etanol.

Luhut meminta studi campuran etanol pada bensin ini perlu dilakukan guna memastikan kadar sulfur pada bensin turun, sehingga juga bisa menekan emisi.

"Ya sedang berjalan sekarang ini kan kita mau lihat sekarang Pertamina harus studi supaya sulfurnya kurang ya, itu poinnya. Jangan dibalik-balik," ungkap Luhut saat ditemui di ASEAN Indo-Pacific Forum 2023 di Jakarta, Rabu (06/09/2023).

Saat ditanya kapan target pencampuran etanol dengan bensin Pertalite ini bisa dilakukan, dia menjawab "Ya sekarang kita lihat Pertamina."

Sebelumnya, Luhut juga menyebut bahwa pencampuran etanol pada BBM ini juga salah satu upaya yang akan didorong pemerintah untuk menekan emisi karbon, terutama dari sektor transportasi. Dia mengatakan, pihaknya akan menghitung terlebih dahulu berapa besar persentase untuk campuran etanol pada bensin ini, sehingga bisa menurunkan emisi dan menaikkan kadar oktan.

"Nanti kita lakukan semua itu nanti. Sekarang lagi dihitung ini kan apa namanya supaya ini kan masalah polusi juga. Jadi kita mau etanol berapa persen supaya oktannya (naik)," kata Luhut.

Luhut menjelaskan, saat ini sektor transportasi juga menjadi salah satu penyumbang polusi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dia menyebut, berdasarkan hasil pengetesan di lapangan, 37% sepeda motor tidak lulus uji emisi.

"Hasil pengetesan di lapangan sekarang 37% sepeda motor tidak lulus uji emisi. Nah jadi sekarang kita mau perbaikin dulu bahan bakarnya," ungkapnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan pilihan bisnis energi hijau yang paling potensial untuk menekan emisi karbon. Ternyata, perusahaan akan mengembangkan bioenergi sebagai salah satu sumber energi hijau potensial di masa depan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya lebih memilih bisnis bioenergi dalam masa transisi energi ini. Nicke menjelaskan, bioenergi bisa membuat negeri ini merdeka energi karena sumber bahan baku berasal dari dalam negeri.

"Jadi, mungkin saya akan pilih kilang hijau, juga bioenergi, kenapa? Strategi kami sebenarnya bagaimana bisa mengamankan pasokan dan merdeka energi. Sumber daya alam domestik kita, kita punya banyak sumber energi primer untuk bioenergi," tuturnya dalam ASEAN-Indo-Pacific FORUM 2023 di Jakarta, Rabu (06/09/2023).

Dia mengatakan, perseroan berencana menggencarkan pemakaian bioetanol, yakni dengan mencampurkan etanol berbasis tetes tebu (molases) atau singkong atau jagung maupun sorgum pada bensin.

"Ini bisa mengurangi limbah dan ini bersifat berkelanjutan dan efisien. Melalui bioenergi, kita bisa melakukan transisi energi," lanjutnya.

Nicke sempat menyebut pihaknya tengah mengkaji untuk pencampuran bioetanol pada bensin Pertalite (RON 90), sehingga nantinya produk bensin yang dijual perseroan minimal setara BBM RON 92 atau akan disebut Pertamax Green 92.

Saat ini Pertamina juga mulai mencampurkan etanol 7% (E7) pada Pertamax (RON 92), sehingga menaikkan kadar oktan bensin menjadi setara RON 95, sehingga dijual dengan nama Pertamax Green 95.

Ke depan, perseroan berencana hanya menjual tiga jenis bensin yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kunci Pertamina Tekan Impor BBM: Bioenergi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular