
Bos Pertamina Ungkap Bisnis Potensial Ini untuk Tekan Emisi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan pilihan bisnis energi hijau yang paling potensial untuk menekan emisi karbon. Ternyata, perusahaan akan mengembangkan bioenergi sebagai salah satu sumber energi hijau potensial di masa depan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya lebih memilih bisnis bioenergi dalam masa transisi energi ini. Nicke menjelaskan, bioenergi bisa membuat negeri ini merdeka energi karena sumber bahan baku berasal dari dalam negeri.
"Jadi, mungkin saya akan pilih kilang hijau, juga bioenergi, kenapa? Strategi kami sebenarnya bagaimana bisa mengamankan pasokan dan merdeka energi. Sumber daya alam domestik kita, kita punya banyak sumber energi primer untuk bioenergi," tuturnya dalam ASEAN-Indo-Pacific FORUM 2023 di Jakarta, Rabu (06/09/2023).
Nicke menjelaskan, Indonesia sudah memulai dengan program biodiesel di mana kini pencampuran biodiesel di dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) diesel sudah mencapai 35% alias B35. Pencampuran biodiesel atau B35 ini berbasis pada minyak kelapa sawit (CPO).
Melalui pencampuran biodiesel ini, tahun lalu Indonesia telah menekan 28 juta ton karbon.
Selain biodiesel, lanjutnya, perseroan berencana menggencarkan pemakaian bioetanol , yakni dengan mencampurkan etanol berbasis tetes tebu (molases) atau singkong atau jagung maupun sorgum pada bensin.
"Ini bisa mengurangi limbah dan ini bersifat berkelanjutan dan efisien. Melalui bioenergi, kita bisa melakukan transisi energi," lanjutnya.
"Setiap orang menyebut dalam transisi energi yang adil, "No One Left Behind" (tak boleh satu pun orang tertinggal). Jadi, saya pikir, Indonesia itu memiliki 280 juta penduduk, jika pindah ke energi baru, bagaimana dampaknya ke tenaga kerja? Jadi, jika kita mengembangkan bioenergi, ada perkebunan dan bisa menyerap semua tenaga kerja, termasuk juga di fasilitas pengolahan dan distribusi, termasuk distribusi yang ada saat ini," jelasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Nicke sempat menyebut pihaknya tengah mengkaji untuk pencampuran bioetanol pada bensin Pertalite (RON 90), sehingga nantinya produk bensin yang dijual perseroan minimal setara BBM RON 92 atau akan disebut Pertamax Green 92.
Saat ini Pertamina juga mulai mencampurkan etanol 7% (E7) pada Pertamax (RON 92), sehingga menaikkan kadar oktan bensin menjadi setara RON 95, sehingga dijual dengan nama Pertamax Green 95.
Ke depan, perseroan berencana hanya menjual tiga jenis bensin yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kunci Pertamina Tekan Impor BBM: Bioenergi!
