Transformasi Riset Untuk Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia

05 September 2023 18:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus berupaya meningkatkan profesionalisme para civitasnya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang riset dan inovasi.

Melalui reformasi birokrasi sesuai Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, BRIN terus memperbaiki performa atau kinerjanya agar keberadaannya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan reformasi birokrasi menjadi hal yang mutlak diterapkan setiap entitas kelembagaan pemerintah.

"Reformasi birokrasi harus diterapkan di setiap kelembagaan pemerintah untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, efektif, dan berdaya saing yang mendorong pembangunan nasional dan pelayanan publik," ujar Handoko dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).

Dia pun menyambut baik upaya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) yang telah memberikan ruang kepada setiap kementerian/lembaga guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, lincah, dan kolaboratif.

Baca:

Tujuh Tahun Tak Kelar, RUU ASN Bakal Diketok Bulan Ini

Reformasi birokrasi, lanjutnya, juga mampu mewujudkan core value Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Di BRIN sendiri, menurutnya sudah ada beberapa langkah reformasi birokrasi sejak lembaga riset ini didirikan pada 2021. Hal itu diwujudkan dengan mengintegrasikan sumber daya riset dari 38 Kementerian/Lembaga.

"Sejak 2021, reformasi telah dilakukan melalui transformasi kelembagaan, sumber daya manusia, program, dan anggaran sebagai upaya menghadirkan riset dan inovasi yang memiliki kontribusi bagi bangsa dan negara," jelasnya.

Menurutnya, sebagai badan baru, kontribusi signifikansi BRIN terlihat dari capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI sebagai perwujudan tata kelola yang akuntabel. Sebanyak 16.152 orang telah menerima manfaat program Talenta Nasional Bidang Riset dan Inovasi.

Kemudian ada 15 Mitra industri yang memperoleh fasilitas insentif Super Tax Deduction, Rp. 206.990.083.879 nilai transaksi melalui E-Purchasing Produk Inovasi (melalui e-katalog).

Selain itu, 2.389 paten, 352 hak cipta, 122 desain industri, 17 Perlindungan varietas tanaman dan 46 merek telah dihasilkan para periset BRIN, serta Kekayaan intelektual tersebut juga telah dilisensikan kepada 106 Perseroan Terbatas, 12 CV, dan 4 UKM/Koperasi/UD/Perseorangan.

Sejumlah implikasi dengan hadirnya transformasi BRIN, dikatakan Handoko telah mampu menunjukkan hadirnya negara dalam penciptaan ekosistem riset dan inovasi yang lebih baik, termasuk cara-cara kerja baru melalui Work from Anywhere (WFA), digitalisasi administrasi, efektivitas dan efisiensi, serta tepat sasaran penggunaan dana riset, dan terbukanya berbagai platform (open platform) mulai dari pendanaan hingga infrastruktur riset dan inovasi di Indonesia.

"BRIN mendukung dan berkonsentrasi untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya iptek (manusia, infrastruktur, dan dana) agar menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi pembangunan, menciptakan ekosistem riset terbuka berstandar global, inklusif, dan kolaboratif, serta menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat," pungkasnya.