Internasional

Data Intelijen, Rusia Bakal Beli Senjata Korut

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 01/09/2023 13:05 WIB
Foto: Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin (KCNA via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan Korea Utara (Korut) dilaporkan aktif berunding terkait pembelin senjata. Hal ini terjadi tatkala Rusia masih terus berperang melawan Ukraina.

Dalam laporan intelijen Amerika Serikat (AS), ada kemajuan kesepakatan setelah kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu ke Korut bulan lalu. Washington menyebut ini telah menjadi kekhawatiran besar.


"Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (pun) telah bertukar surat berjanji untuk meningkatkan kerja sama bilateral mereka," kata koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada CNN International, dikutip Jumat (1/9/2023).

Kirby mengatakan kesepakatan itu akan membuat Rusia menerima sejumlah besar dan berbagai jenis amunisi dari Pyongyang untuk menyerang Ukraina. Kesepakatan potensial ini juga dapat mencakup penyediaan bahan mentah yang akan membantu basis industri pertahanan Rusia.

"AS akan mengambil tindakan langsung untuk memberikan sanksi kepada entitas mana pun yang terlibat dalam kemungkinan kesepakatan tersebut dan mendesak Pyongyang untuk menghentikan perundingan," tambahnya.

Lebih lanjut, Kirby menambahkan upaya Rusia untuk mendapatkan senjata dari negara-negara merupakan sinyal jelas akan kesusahan Moskow dalam serangannya ke Ukraina. Selain Korut, Rusia juga mencari senjata ke Iran hingga China.

"Tidak ada cara lain untuk melihat hal ini selain keputusasaan dan kelemahan, sejujurnya," tambah Kirby.

Sementara itu, hal yang sama juga dialamatkan Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield. Ia mengatakan langkah Rusia itu memalukan dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan yang disetujui oleh Rusia.

Pada akhir tahun lalu Pyongyang, bersama Iran, disebut mengirimkan roket dan rudal infanteri ke kelompok tentara bayaran Rusia Wagner untuk pasukan mereka di Ukraina. Namun Iran dan Korut sama-sama membantah klaim tersebut.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korut Respons Serangan AS - Perbedaan Orang Kaya & Miskin