Internasional

"Kiamat" BBM Ancam Rusia, Kok Bisa Mr Putin?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 September 2023 11:10
Tumpahan Minyak di siberia, Rusia.  AP
Foto: Minyak Rusia (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia terancam kiamat bahan bakar minyak (BBM). Wilayah selatan dilaporkan menghadapi kekurangan bahan bakar ini.

Hal itu pun diyakini dapat berpengaruh dalam pengumpulan hasil panen di bagian negara itu. Sumber mengatakan kepada Reuters, bahwa pasar bahan bakar telah terpukul oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pemeliharaan kilang minyak, kemacetan infrastruktur di jalur kereta api dan melemahnya rubel yang mendorong ekspor bahan bakar.

Depot produk minyak regional di wilayah selatan Rusia pun harus mengurangi atau bahkan menunda penjualan bahan bakar. Sementara itu, stasiun pengisian bahan bakar ritel terpaksa membatasi volume penjualan bahan bakar ke pelanggan.

"Bensin Ai-92 tidak tersedia untuk penjualan eceran di wilayah Krasnodar, Adygea dan Astrakhan, hampir tidak ada bensin dan solar Ai-95," kata seorang pedagang di wilayah Selatan Rusia, dikutip Jumat (1/9/2023).

Sumber pedagang lain juga membenarkan. mengatakan tidak ada penjualan solar di depo minyak dan tidak ada solar di pasar eceran selama dua minggu berturut-turut di seluruh wilayah Samara, yang terletak di bibir sungai Volga.

Para pedagang mengatakan kelangkaan di pasar eceran diikuti kenaikan tajam harga partai besar. Sumber industri mengatakan situasi akan membaik paling cepat pada bulan Oktober ketika banyak kilang minyak menyelesaikan pemeliharaannya.

"Ada kekurangan bahan bakar... harga produk minyak naik dalam kisaran antara 10% dan 20%," kata Andrei Neduzhko, direktur jenderal perusahaan pertanian Step dalam komentar tertulisnya.

Harga grosir solar mulai meningkat tajam pada bulan Juli. Selama dua bulan terakhir, harga solar di bursa komoditas melonjak rata-rata lebih dari seperempat menjadi 67.000 rubel (Rp 10,6 juta) per ton.

"Kami tidak membeli. Harganya gila-gilaan," kata seorang pemilik depo bahan bakar.

Rusia telah mencoba mengatasi kekurangan solar dan bensin selama beberapa bulan terakhir, dengan mempertimbangkan pembatasan ekspor sebagai upaya terakhir untuk mencegah krisis bahan bakar yang serius.

Keputusan pemerintah untuk memotong subsidi bagi kilang kemungkinan akan memperburuk ketersediaan bahan bakar di negara pengekspor biji-bijian terbesar dunia tersebut.

Kementerian Energi Rusia mengatakan pekan lalu bahwa volume produksi produk minyak negara itu sepenuhnya memenuhi permintaan bahan bakar saat ini. Mereka juga mempertimbangkan pengalihan sebagian ekspor bensin dan solar ke pasar domestik serta penggunaan stok.

Kementerian Energi juga merekomendasikan awal bulan ini agar perusahaan minyak mencari cara untuk mengekang kenaikan harga bahan bakar grosir di wilayah pertanian. Dalam pernyataannya dikatakan bahwa beberapa masalah pasokan muncul karena tingginya kemacetan di jalur kereta api di bagian Selatan selama musim pariwisata.

Di sisi lain, Kereta Api Rusia mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan produsen minyak dan siap menyelesaikan masalah tersebut.

"Semua permintaan pengangkutan bahan bakar melalui rute domestik diberikan prioritas... dan hampir 100% dari semua produk dikirimkan tepat waktu," kata perusahaan itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Ngamuk ke Rusia, Putin 'Acak-Acak' Jerman-Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular